Part 2

19.2K 1.1K 40
                                    

Follow dulu ya sebelum baca
Kasih saya support dgn cara like & komen

🥀

5 Bulan sebelum part satu...

Havana Cuba

Setelah puas menjelajahi Zapata Peninsula selama tiga hari untuk bermain-main dengan para satwa, berenang di alam bebas hingga mengeksplore beberapa danau yang ada di sana. Akhirnya Rachel pun tiba di Kota tertua yang menawarkan pesona Amerika Latin menakjubkan, Havana.

Selain pemandangannya yang eksotis, Negara ini juga di kenal sebagai kawasan yang unik dan cukup terisolasi. Di sini kita akan di suguhi alunan musik yang terdengar dimana-mana seakan tanpa batas, dan bangunan-bangunan yang tak kalah unik. Jangan harap akan mudah mendapatkan sinyal ponsel di sini, karena jaringan di Negara ini cukup sulit. Mungkin itu sebabnya beberapa pasangan memilih Negara ini untuk menghabiskan bulan madu mereka. Atau bisa juga menjadi alternatif, pelarian.

Namun sayangnya Rachel terbang jauh-jauh kemari bukan untuk melarikan diri, apa lagi berbulan madu. Rachel benci kata itu, tapi ia lebih benci pada pernikahannya yang saat ini berada di ujung tanduk. Wanita cantik yang sudah menginjak kepala tiga itu terpaksa harus merelakan rumah tangganya di meja pengadilan, karena kasus KDRT dan perselingkuhan yang di lakukan sang Suami.

Rachel sengaja memilih Havana sebagai destinasi untuk mengistirahatkan pikirannya sejenak. Ia bisa gila jika tetap tinggal di Australia, berjibaku dengan pekerjaan nya sebagai Senior Executive Chef, dan sidang perceraiannya yang tinggal menghitung minggu.

Rachel membuka jendela Hotel nya yang menyuguhkan pemandangan senja sore itu. Terlihat begitu luar biasa, dengan langit berwarna jingga serta gemerlap lampu Kota yang menerangi seluruh penjuru Havana.

Terdengar alunan musik tak jauh dari tempat Rachel menginap, membuat tubuhnya ikut bergoyang saat membongkar satu persatu isi kopernya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terdengar alunan musik tak jauh dari tempat Rachel menginap, membuat tubuhnya ikut bergoyang saat membongkar satu persatu isi kopernya. Rachel mengeluarkan beberapa tank top, celana pendek, dress bercorak tropical, pakaian renang, underware, piyama tidur, peralatan mandi, make up, dan sebuah vibrator. Yes, vibrator!

Bukan Rachel yang membawanya. Tapi sahabatnya Samantha Oliver yang sengaja memasukan benda itu ke dalam kopernya, saat membatu Rachel berkemas. Hanya Samantha yang tahu kalau Rachel sengaja mengambil cuti beberapa minggu untuk menenangkan pikirannya, di Havana. Bahkan seluruh keluarganya pun tak tahu ke mana Rachel pergi.

"Aku tahu mulai bulan depan kamu akan menjadi seorang janda, seperti aku. Tapi kamu harus ingat Rachel, kita masih muda dan memiliki hasrat biologis yang bergejolak. Alat itu adalah solusi yang tepat untuk wanita single seperti kita." Kata Samantha waktu itu setelah membantu Rachel berkemas.

Rachel mengingat kembali petuah Samanta yang menganggap dirinya seperti guru yang sudah berpengalaman. "Samantha tidak punya otak!" Umpat Rachel kesal.

Setelah setengah jam berbenah lalu kemudian mandi, Rachel pun akhirnya siap menghadiri sebuah festival yang rutin di adakan setiap akhir bulan. Pameran, pertunjukan, nyanyian dan tarian adalah inti dari festival malam ini.

THE WIDOW ON MY BEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang