[WARNING: 18+ Adult content!] 🔞🔞🔞
Woi woi, bintangnya dulu Boss, komennya habis baca yaa..
🥀
Jakarta Indonesia
Berpakaian rapi, sopan, dan wangi sudah menjadi kebiasaan Matt saat akan melakukan meeting di salah satu Hotel miliknya. De Opera Hotel memiliki cabang di beberapa negara, sehingga setiap kali mengunjungi negara tertentu Matt lebih memilih tinggal di penginapan miliknya supaya lebih leluasa untuk mengurus pekerjaan.
Pria itu bukan hanya Boss mafia yang senang akan aroma darah saat melumuri tangannya, namun juga pebisnis dengan ide-ide orisinil yang hanya akan menjalankan sesuatu yang risikonya telah terukur. Tentu menambah pundi-pundi kekayaannya sudah menjadi sebuah hobi.
"Kamu lama stay di Jakarta, Kak?" Tanya seorang wanita yang baru keluar dari kamar mandi dengan masih menggunakan bathrobe yang melilit di tubuh sintalnya. "Aku pikir Kakak lupa dengan Indonesia karena terlalu asik berbisnis di luar negeri."
Bukannya Matt tidak modal karena cek in di Hotel sendiri, namun De Opera merupakan penginapan elite yang terkenal Jakarta. Apa lagi kamar president suite yang saat ini ia tempati hanya bisa dipesan oleh orang-orang khusus.
"Mungkin dua atau tiga bulan di Jakarta. Aku berencana mengambil alih sebuah Hotel." Jawab Matt sambil menikmati sarapannya dan kopi di pagi hari, sesekali menggeser layar iPad untuk memeriksa laporan yang di kirim Damara Akbar semalam.
"Ohyaa.. kalau gitu kapan rencananya mau Kakak eksekusi?" tanya Natalie yang berjalan pelan ke arah sofa untuk ikut breakfast bersama.
"Secepatnya.." Tiba-tiba Matt merapatkan tubuhnya pada sosok mungil di sampingnya. "Lagi pula aku tidak mungkin lupa dengan Indonesia kalau ada wanita secantik kamu di Negara ini. Kamu cantik, Nat."
"Buaya darat bajingan." Umpat Natalie tanpa rasa takut jika Matt menodongkan pistolya, dia sudah terbiasa dengan sifat playboy Matt. Dan Matt hanya menanggapi dengan kekehan.
"Nat.." Pria itu memanggil namanya dengan sangat seductive sambil memberikannya ciuman-ciuman kecil di leher jenjang yang menggoda untuk di hisap. "Kamu wangi Natalie, strawberry, sangat wangi."
"Kamu mengatakannya hanya untuk basa-basi kan, tuan crocodile? Karena sebenarnya seorang Matthew Wyman tidak akan pernah benar-benar tunduk pada wanita. Never." Kalimat Natalie membuat Matt tertawa keras.
"Mungkin benar, mungkin enggak. Tapi yang jelas gue suka tidur dengan wanita cantik." Natalie hanya memutar bola matanya jengah.
Lalu Matt meringis ketika Natalie mencubit hidung mancungnya hingga merah. "Lo sangat nakal kak Matt, dan tangan lo kurang ajar," katanya saat si crocodile mulai mengerayangi pahanya.
"Come on Nat, ekspresi lo seperti mengatakan, mengingkan wajah gue di antara paha lo. Sounds good?"
"Lelaki yang sedang terangsang dan ada maunya pasti mulutnya berkata manis. Seperti Bos kita yang satu ini."
Gadis yang menemaninya tadi malam adalah seorang Artis Ibukota yang memang sudah sejak lama dikenal Matt. Natalie Gaia Hartono berbeda dari wanita lainnya yang ia bayar hanya untuk di tiduri. Pria itu memahami dan menghormati Nat sebagai seorang partner.
Sejak awal Matt tidak pernah memaksa Natalie untuk naik ke atas ranjangnya. Keduanya hanya, you know. merasa punya kecocokan di atas ranjang dan semua itu demi keuntungan masing-masing, tidak lebih dari sebuah kepentingan, tanpa melibatkan perasaan.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE WIDOW ON MY BED
Romantizm"WHAT! Are you married? You're kidding, right?" Tanya Matt, jelas dan sangat panik. Rachel hanya mengangguk. "Oh, No! Bagaimana bisa aku tidur dengan Istri pria lain! Aku benar-benar bajingan sialan!" Teriak Matt sambil menjambak rambutnya frustasi...