Part 11 🔞

17.7K 1K 45
                                    

[18+ Adult content!] 🔞🔞🔞 Bijaklah dalam memilih bacaan please. Yang masih bocil nonton Spongebob aja ya gak usah macem-macem!

🥀

Meminta seks bukan berarti kalah, karena tujuan Rachel saat ini hanya ingin memanfaatkan. Harus di garis bawahi bahwa Rachel tidak sepenuhnya menyerahkan diri. Menghabiskan dua minggu ke depan dengan seorang pria kaya bukanlah pilihan yang buruk, adventure nya di Havana akan berubah menjadi liburan mewah.

Seks tanpa arti demi melupakan sakit hati. Kalau Chris bisa menghancurkan ikatan mereka, kenapa Rachel tidak bisa membuatnya semakin hancur?

Dengan tidur bersama pria lain.

Memang benar, sejak awal Matt ingin membawa Rachel ke atas ranjangnya. Tubuh Rachel adalah tujuan utama Matthew Wyman, yang ia dambakan. Dan Rachel akan mewujudkannya.

Menjadi alat pria itu, kemudian selesai. Toh mereka tidak akan bertemu lagi setelah ini.

Bukankah tujuan mereka sama, demi kesenangan. Tidak ada yang di rugikan, bukan?

Tubuh Rachel sudah polos, mereka masih berada di dalam jacuzzi. Pria itu terus mencium bibirnya, melumat dalam, menghisap perlahan. Semuanya terjadi begitu saja, seolah tubuh mereka yang terangsang sudah tahu apa yang harus di lakukan.

Darah Matt memanas ketika menjamah Rachel yang ada di bawahnya, benar-benar menggiurkan dan hasratnya minta kepuasan. Wajah Matt terlihat memerah, pria itu juga mendesah, mengeram pelan.

"Sialan.. tubuh mu membuat aku gila! I find good place, in between your thigh.."

Rachel sangat suka ketika Matt ada di atasnya. Lelaki itu pandai membuat Rachel berteriak. Menciuminya, menghisap payudaranya, memberikan gigitan nakal, segalanya. Seks yang hebat. Sudah lama Rachel tidak merasakannya.

Matt berbisik di telinga Rachel, memuji terus menerus. "Nikmat, bukan? Kamu membuat keputusan yang tepat, Babe.. dan aku suka saat kamu seperti ini."

"Seperti apa? Telanjang di bawah kamu, atau... mendesah di bawah kamu?" Rachel sudah menjadi gila.

"Keduanya.." Matt menempelkan hidung mereka, nafas nya terasa panas. "Tapi aku paling suka saat.. aku di dalam kamu." Matt menyeringai nakal. Bukanya mengomel seperti kemarin, Rachel malah langsung mencium Matt buru-buru.

Matt mendorong miliknya. "Aku akan membuat tenggorokan kamu sakit, Babe" Bisikan Matt terdengar menyebalkan seksi. Dasar laki-laki sialan!

Matt melakukannya, membuat Rachel berteriak hingga suaranya habis, mendorong miliknya lebih dalam hingga mereka berdua melebur menjadi satu, tanpa sisa.

Rachel terus mendesah tanpa menyebut nama lelaki itu, Matt meminta Rachel untuk memanggilnya 'Boss'. Rachel patuh, itu kesepakatan yang mereka buta beberapa menit yang lalu. Mereka akan menjadi friend vacation with benefits tanpa tahu nama, nomer handphone, dan asal-usul masing-masing.

Kedua insan itu saling melumat, menghisap dan meremas. Rachel membalasnya, meningkatkan rasa nikmat pada tubuh mereka, terbukti dengan erangan dan hentakan pinggul pria di atasnya yang semakin keras. Rachel melengkung, mereka menyatu. Sangat tegang.

"Ahh.. Boss.."

Tubuh keduanya tersentak. Mengejang hebat ketika pelepasan menyelimuti mereka. Rachel merasakan semburan hangat memenuhi pusat dirinya, membuat ia mendesah panjang.

Mereka baru saja menyelesaikan satu round yang luar biasa di dalam jacuzzi.

Matt masih tidak mau memisahkan diri. "Sorry, aku nggak bisa menahannya. Aku akan meminta anak buah ku untuk memanggil Dokter, kamu nggak perlu cemas akan hamil." Kecemasan tergambar jelas di wajah Matt. Bukan karena khawatir pada Rachel, tapi Matt memang tidak ingin ada kecelakaan. Ia tidak boleh memiliki Anak.

THE WIDOW ON MY BEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang