Part 37

9.5K 1.1K 150
                                    

Double update!

Part selanjutnya akan up setelah 450+ likes, dan 100+ komentar

Jadi silahkan lakukan keduanya kalau mau cepet di update, ok pasukan! 👌

🥀

"Sial, aku benar-benar tidak ingin pergi, aku hanya ingin tetap di Sydney." Sudah beberapa menit berlalu dan Matt tidak kunjung melepaskan pelukannya.

Rachel terus berusaha membujuknya, tapi pria dengan brewok seksi itu malah makin mirip koala betulan. "Uhm, Matt.. sepertinya kamu harus segera pergi, kamu akan ketinggalan pesawat kalau terus begini."

Akhirnya dengan berat hati Matt mau melepaskan pelukannya.

"Aku pasti akan segera kembali."

"Hati-hati," Rachel menarik wajah tampan Matt untuk ia kecup kedua pipinya. "dan cepatlah kembali, Sugar."

Matt balas mengusap pipi Rachel. "Kamu pikir ini cukup?"

Rachel gugup karena Matt tiba-tiba menciumnya di tengah Bandara. Dan itu bukan kecupan karena bibir Matt bergerak, mencium Rachel sangat dalam. Tidak perduli dengan lingkungan sekitar.

Matt melepaskan ciumannya. "Aku akan cepat pulang sayang, dan ingat.. pastikan ponsel kamu aktif selama 24 jam." Perkataan Matt terdengar serius.

Rachel sangat merona dan canggung. "Y—ya, aku akan melakukannya, Sugar."

Lalu kemudian Matt berjalan meninggalkan Rachel setelah melambaikan tangan.

Pagi-pagi sekali Rachel sengaja meluangkan waktu untuk mengantar kekasihnya, pria itu akan pergi ke Rusia untuk mengurus beberapa pekerjaan. Bisnis Matt itu banyak, tidak berpusat di satu negara saja, Rachel tahu mungkin ia akan lebih sering ditinggal seperti ini kedepannya, maka dari itu ia harus membiasakan diri mulai sekarang.

"Boss sudah banyak berubah." Rachel menatap Jav penuh tanya. "Biasanya Boss akan pergi begitu saja sesuka hatinya, bahkan kadang melarikan diri tiba-tiba. Tapi, hari ini beliau berpamitan, juga berjanji akan kembali."

Jav kembali berkata. "Tadi malam ketika saya masuk ke ruangannya Boss memang agak marah, tapi setidaknya dia tidak membanting barang atau menodongkan pistol seperti biasanya. Faktanya, Boss nampak lebih sabar belakangan ini, emosinya terkontrol dengan baik. Sekarang saya malah bersyukur karena anda ada di sisi Boss. Terimakasih nona Rachel."

🥀

La Joitie Restauran

"Apa tidak ada yang mau kamu jelaskan ke kami, keluarga kamu, Rachel?" Terdengar helaan napas berat diujung pertanyaan Kakak lelakinya yang langsung menodong Rachel tanpa memberinya kesempatan untuk menyapa.

Rachel tahu hari ini akan datang— saat keluarganya mengintrogasi terkait hubungannya dengan Matthew Wyman— namun sedikitpun tidak ada ketakutan karena Rachel menerima pria itu sebagai pacar dengan penuh kesadaran.

Lalu kemudian Rachel mengambil langkah untuk menyambut sang Ayah, Ibu dan Kakak lelakinya dengan sebuah ciuman di pipi, kebiasaan yang tidak pernah bosan Rachel lalukan setiap kali bertemu dengan mereka.

"Kemari nak, kami semua sengaja makan malam di sini supaya bisa bertemu dengan kamu." Jonny Waldron meminta Rachel untuk duduk di salah satu kursi kosong yang berada di samping putranya.

THE WIDOW ON MY BEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang