Part 12

15.3K 1.1K 65
                                        

Nggak mau tahu, pokoknya like dulu sebelum baca, habis itu komen setelah baca!

Warning: dirty talk! 18+ 🔞🔞🔞 yang masih bocah baca majalah Bobo aja

🥀

Lelah, dan pegal.

Tubuh Rachel mati rasa, di tambah ada banyak kissmark di sana-sini. Matt benar-benar membuatnya kewalahan sejak kemarin. Rachel menjadi sangat kacau ketika tangan besar lelaki itu menyentuh kulitnya. Suara rendah, gentle, dan tatapan yang terasa seolah-olah dia telah menembusnya.

Tanpa alkohol sekalipun wanita mana saja pasti akan mabuk di hadapan pria seperti Matthew Wyman.

Setelah tiba di Villa semalam Matt langsung menunaikan hasratnya, lagi. Rachel bisa saja mengatakan tidak, namun dia justru menantikan setiap momen ketika Matt memberinya kelembutan.

Rachel tidak mengerti, apakah ia memang haus belaian seorang pria, atau sentuhan Matt yang perlahan telah merasuk hingga memberikan perasaan yang mirip kelap-kelip cahaya.

Pelukan lelaki itu sungguh nyata kehangatannya, membuat Rachel menjadi aman seolah terlindungi. Walaupun ada perasan berdebar jika lelaki yang tidur dengannya adalah Iblis yang berbahaya. Rachel tidak perduli, selama Matt tidak memukulnya.

Sekarang mereka berdua masih berada di dalam selimut, dengan posisi Rachel memunggungi Matt, dan lelaki itu mendekap tubuhnya dari belakang. Matt terbangun ketika Rachel sedikit bergerak untuk melonggarkan pelukannya.

Tubuh mereka yang masih dalam kondisi sama-sama telanjang membuat insting bintangnya muncul, Matt menelan ludah. Padahal selama ini Matt akan langsung bosan setelah tiga kali melakukan dengan wanita yang sama. Dirinya pikir sebelum dua minggu berakhir ia akan membuang wanita itu, tapi entah mengapa Rachel La Waldron terasa, berbeda.

"Good morning, Babe." Sapa Matt dengan suara serak seksi, di ikuti sebuah kecupan pada pundak Rachel. Ia dapat merasakan sentuhan Matt yang baru saja menegelamkan wajah di tengkuk lehernya dengan manja. Membuat Rachel mau tak mau untuk membuka mata.

"Kapan kamu bangun?" Suara Rachel terdengar lemas.

"Saat kamu menggerakkan tubuhmu barusan."

Matt membiarkan ujung hidungnya menelusuri telinga Rachel, sementara bibir pemuda itu sibuk memberikan kecupan hangat pada leher lalu turun ke punggung Rachel. Dan perlahan tangan Matt yang tiba-tiba berpindah membuat tubuh Rachel gelisah, lalu tanpa permisi tangan besar itu sudah berada di keintimannya.

"T—tunggu apa yang kamu lakukan?" Rachel reflek bergerak karena terkejut.

"Touch your sexy pussy, Babe." Matt sangat lihai mengerakkan tangannya, sambil menggesek-gesekan penisnya pada pantat Rachel. Sungguh pagi yang panas.

"Oh..My." Rachel tak percaya, bagaimana bisa pria ini tidak puas dengan yang mereka lakukan kemarin, semalam dan tadi subuh. Tepat pukul tiga pagi Matt minta di layani dan semua itu baru berakhir ketika Rachel memohon karena kelelahan. "First.. a bath.. please.."

"I already took one" Tubuh kekar Matt yang menempel ketat di tubuh Rachel membuatnya semakin meremang. Sungguh, Rachel sudah masuk ke dalam Neraka yang di ciptakan Matthew Wyman.

"No! my body is sweating." Rachel harus mencari alasan karena ia lelah, dan ingin tidur lebih lama.

"I don't care."

"I care!"

"I don't care, Babe.." Matt masih keras kepala mirip gairahnya yang harus segera di tuntaskan.

THE WIDOW ON MY BEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang