D U A B E L A S : PESAN

16.4K 1.5K 363
                                    

"Jika aku tak akan bisa menggenggam tanganmu. Bisakah aku terus melihatmu? Walaupun itu dari kejauhan."

- P e r i s h a b l e -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


- P e r i s h a b l e -

12. Pesan

Hapuskan cintaku - Cassandra🎶

(Aku saranin baca chapter ini dengerin lagu itu, ada di mulmed kok😂)

Happy reading💛

****

Sudah terhitung sekitar lima belas menit mobil hitam itu berada didepan sebuah toko bunga yang pagi ini terlihat ada beberapa pelanggan.

Lalu tak lama setelahnya, seorang gadis keluar dari sana dengan senyum mengembang kala melihat Regan yang duduk di atas kap mobilnya.

"Pagi," sapa Lyora senang seraya berjalan mendekat ke arah Regan.

Regan membalasnya dengan senyum tipis, "Kenapa minta jemput ke sini?"

"Tadi ada masalah dikit di toko, jadi yaa aku harus ke sini," jawab Lyora. Toko bunga miliknya itu memang tak pernah absen kedatangan pelanggan, maka dari itu, masalah-masalah kecil pasti ada saja. Entah itu kesalahan dari karyawannya, atau kesalahan dari costumer-nya sendiri.

Regan mengangguk, matanya melihat ke arah toko bunga yang bernama Ly's Florist itu.

"Kemarin lo pulang gimana?"

"Aku pulang naik taksi," jawabnya tersenyum, "Kamu gimana? Malem banget pasti kan pulangnya? Udah nggak ngabarin aku lagi," ucap Lyora dengan nada pura-pura kesal.

Cowok berkaus hitam yang dilapisi kemeja flanel kotak-kotak itu terdiam sejenak. Memang kemarin dia pulang larut malam karena harus mengantar Merza pulang lebih dulu.

Flashback on

Merza membulatkan mata sempurna dengan tubuh yang melemas. Seakan tersadar dia pun cepat melompat turun dari tubuh Regan lalu berbalik ingin berlari kencang, biarkan saja tubuhnya basah kuyup karena air hujan, itu lebih baik dari pada harus menanggung malu.

Namun baru saja selangkah dia berlari, Regan sudah menarik tangannya hingga dia berbalik dan menubruk dada bidang cowok itu.

Merza membeku di tempat, bahkan sekarang dia lupa bagaimana caranya bernapas. Mereka terlalu dekat, dan ini benar-benar membuatnya gugup.

"Mau pergi ke mana?" Regan bertanya dengan kepala tertunduk melihatnya.

Mata Merza lantas berkedip, dia menjauhkan diri dari Regan, "Gu..gue.., gue..., gue mau pulang," cicitnya terbata-bata. Sumpah demi apapun, Merza ingin menghilang saja sekarang.

Perishable (Segera Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang