"Aku bahagia bisa memilikimu. Namun kamu akan terluka jika tetap bersamaku."
- P e r i s h a b l e -
51. Help me
****
Seperti yang sudah dibicarakan lewat sambungan telepon kemarin, pagi ini tepatnya di Daceloz Coffee, Grace duduk di teras kafe sambil menikmati secangkir teh chamomile. Sudut bibirnya tertarik ke atas kala melihat Regan yang baru saja turun dari mobilnya. Lelaki itu pun berjalan menuju meja Grace dan duduk tepat di depan gadis itu.
"Gue masih ada urusan, jadi to the point. Apa hubungan lo sama pemilik perusaahan blue moon itu?"
Grace membalasnya dengan tersenyum kecil, ternyata benar, Regan bukan tipikal orang yang suka berbasa-basi.
Perempuan yang mengenakan crop top maroon dilapisi leather jaket itu pun mulai mengingat kali pertamanya bertemu dengan CEO Blue Moon Company, Imanuel Alexander.
"Gue sama Pak Alex nggak ada hubungan keluarga. Tapi dia udah gue anggap kayak bokap gue sendiri."
Grace menghela napas panjang, "Waktu gue liburan di Sydney beberapa tahun yang lalu, di deket hotel gue ada kecelakaan. Tabrak lari. Dan korbannya itu Pak Alex. Pas kejadian gue ikut ke rumah sakit karena gue kasihan. Tapi ternyata," Grace menggelengkan kepala, dia terlihat tersenyum kecut.
"Dia nggak punya keluarga."
"Anak sama istrinya udah meninggal, dan keluarganya yang lain juga nggak bisa dihubungi. Jadi yaa, gue ngerawat dia sampai pulih."
"Awalnya gue pengen Pak Alex tinggal sama orang tua gue di Paris, tapi mereka nolak karena dia orang asing. Jadi mereka nyaranin gue buat bawa Pak Alex ke panti jompo di Bali, biar gue bisa ngeliat dia sesekali kalau ke Indonesia."
"Tapi baru-baru ini gue baru tau setelah nyari informasi tentang Pak Alex, kalau ternyata dia punya anak lain yang tinggal di Indonesia."
Regan menaikkan satu alisnya, "Siapa?"
Grace menggeleng, "Gue nggak tau. Gue pengin nyari dia, tapi urusan gue di sini belum selesai."
"Dan sekarang, gue mau nanya sama lo," ucap Grace melihat Regan dengan tatapan serius.
"Lo temen kecilnya Melva, kan?"
"Dari mana lo tau?"
"Gue sering denger cerita Melva tentang lo, dia temen gue di SMA."
KAMU SEDANG MEMBACA
Perishable (Segera Terbit)
RomanceApa yang kamu rasakan saat bisa menjadi pacar seorang lelaki yang kamu cintai? Pasti bahagia, bukan? Dan itulah yang Merza rasakan. Awalnya dia begitu bahagia karena bisa berpacaran dengan Regan, dan tak peduli dengan sikap dingin cowok itu padanya...