"Aku telah menjadikanmu tujuan. Namun kita adalah ketidakmungkinan."
- P e r i s h a b l e -
53. I hear you
****
Dalam ruangan bernuansa putih itu terdapat seorang gadis yang tengah memejamkan kedua matanya dengan damai. Sudah dua hari semenjak berada di rumah sakit, hingga detik ini Ghea belum juga membuka matanya.
Olive, perempuan itu baru saja diperbolehkan pulang dari rumah sakit, namun siapa sangka? Jika Ghea dirawat di rumah sakit yang sama dengannya.
Gadis itu berdiri diambang pintu, hanya menatap Ghea tanpa berniat untuk melangkah mendekat. Sedangkan seseorang disampingnya juga melakukan hal yang sama.
"Tante nggak masuk?" tanya Olive, dibalas dengan decihan sinis oleh wanita yang tak lain adalah Ibu kandung Ghea itu.
"Nggak penting," jawabnya lalu berbalik dan bertanya pada seorang yang baru saja lewat di depannya.
"Sus, pasien yang ada diruangan ini. Berapa biaya perawatannya?"
Suster itu pun mendekat ke arah pintu, setelah melihat Ghea dia pun menjawab, "Oh, mari ikut saya, Bu," ucapnya sopan lalu melangkah menjauh dan diikuti oleh wanita itu.
Olive menghela napas panjang, kepalanya menoleh ke arah Ghea. Lalu kemudian berucap, "Kasihan banget sih lo. Beneran nggak punya siapa-siapa," setelah mengatakan itu dia pun menutup pintu dan pergi.
Tak berapa lama kemudian, pintu itu kembali terbuka oleh seseorang yang mengenakan jaket hitam dan kepala yang tertutup topi. Dia berhenti tepat di samping Ghea.
Cukup lama dia memandangi gadis itu. Dan sekarang dia menyesali satu hal, mengapa baru menyadari jika perasaannya pada Ghea adalah nyata. Dia tidak berpura-pura mencintai. Namun kini sudah terlambat, hidup Ghea hancur karenanya.
Tangannya kemudian bergerak untuk mengeluarkan sesuatu dari dalam saku jaketnya, sebuah kotak beludru berwarna hitam. Dia pun mengambil benda kecil dari dalam sana, lalu memasukkan kembali kotak itu ke dalam saku jaket.
Dia tahu hubungan mereka telah berakhir. Namun itu tidak membuat Aland lupa akan satu hal. Tangannya lantas terulur untuk memasangkan benda itu ke jari manis Ghea.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perishable (Segera Terbit)
RomanceApa yang kamu rasakan saat bisa menjadi pacar seorang lelaki yang kamu cintai? Pasti bahagia, bukan? Dan itulah yang Merza rasakan. Awalnya dia begitu bahagia karena bisa berpacaran dengan Regan, dan tak peduli dengan sikap dingin cowok itu padanya...