D U A P U L U H T U J U H : DIA PERGI?

15.7K 1.4K 2.4K
                                    

"Jika raga ini telah hilang. Kenangan bersamamu akan tetap ada."

- P e r i s h a b l e -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- P e r i s h a b l e -

27. Dia pergi?

****

"Eh, Alfi, itu kalung lo jatoh."

Alfi menghentikan langkah dan berbalik, cowok itu melihat sebuah kalung yang letaknya persis diatas tempat duduknya tadi.

"Buang aja, itu bukan kalung gue."

"Lah, trus kok bisa ada di elo?" sahut Davin heran, dia meraih tali kalung itu, lalu melihatnya dengan saksama.

Flashback on

Pukul sepuluh lewat dua puluh menit Alfi memarkirkan motornya di parkiran kampus. Setelah meletakkan helmnya di atas motor, dia pun melangkah menuju fakultasnya-ekonomi dan bisnis, dengan langkah sedikit terburu-buru karena kelas sudah dimulai sekitar lima menit yang lalu.

Namun karena tak sengaja bertabrakan dengan seseorang, Alfi terpaksa menunda langkahnya untuk sekadar meminta maaf pada orang itu karena tak terlalu memerhatikan jalan.

Tapi orang itu malah berlari tanpa menoleh padanya, dia pun menundukkan kepala, membuat Alfi bingung melihat tingkahnya.

Dan saat dia hendak kembali melangkah, dia melihat sebuah kalung yang letaknya tepat didepan sepatu hitamnya, Alfi pun lantas membungkuk untuk meraih benda itu.

Kalung berliontin bulan.

Dia membalikkan badan ke belakang, melihat lorong kampus yang baru saja dilewati oleh orang itu, karena tak mendapat jejaknya lagi, Alfi pun memilih untuk menyimpannya saja karena siapa tahu, dia bertemu lagi dengan orang itu.

Alfi tidak tahu dia siapa karena belum sempat melihat wajahnya. Dia pun mengenakan hoodie hitam kebesaran hingga Alfi tidak yakin dia perempuan atau laki-laki.

Flashback off

"Ohh gitu, apa dia dari fakultas kita, ya?" tanya Davin setelah mendengar cerita Alfi barusan.

"Mungkin aja," balas Alfi, ada kemungkinan karena dia melihat orang itu di gedung fakultas mereka yaitu ekonomi dan bisnis.

Regan mengambil alih kalung itu dari tangan Davin dan melihat bentuk liontinnya. Seperti tidak asing, dia pernah melihat kalung dengan liontin ini sebelumnya.

Tapi, di mana?

"Kenapa? Lo kenal sama yang punya nih kalung?" Merza bertanya karena Regan diam seolah tengah memikirkan sesuatu.

"Bentuknya nggak asing," balasnya lalu membuang kalung itu ditempat sampah yang letaknya tepat disamping bangku yang mereka duduki.

"Kok lo buang?"

Perishable (Segera Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang