"Tak ada yang lebih bahagia, selain melihatmu baik-baik saja. Tanpa diriku. Dan tanpa kehadiranku."
- P e r i s h a b l e -
52. Not with me
****
Sejujurnya, Merza merasa sedikit aneh karena Ghea memilih tempat ini untuk mereka bertemu. Bengkel mobil yang terlihat tak terawat. Banyak mobil bekas yang tersusun di samping bangunannya, dan sekarang Merza bingung mengapa Ghea bisa mengetahui tempat ini.
Perempuan yang mengenakan atasan rajut berwarna ungu lavender itu pun melangkahkan kakinya melewati pagar besi yang sudah berkarat.
Sepatu sneakers putihnya menyusuri jalanan yang terdapat banyak batu krikil. Lalu setelah tiba di depan sebuah pintu kayu yang tertutup rapat, Merza pun membukanya. Dia refleks menutup hidung dan mengibaskan tangan didepan wajah karena debu dari ruangan gelap itu.
"Ghe?"
"Ghea?"
Merza terus memanggil Ghea dari luar pintu, namun tak ada tanda-tanda manusia di dalamnya. Karena penasaran, kedua kakinya pun melangkah masuk.
Melihat mesin bekas dan barang-barang yang terdapat didalam ruangan ini, membuat Merza merasa familiar. Dia seperti pernah berada ditempat ini.
Saat tengah mengingat, seseorang muncul dari luar. Mendengar langkah kakinya Merza sontak berbalik. Ia kaget kala melihat Ghea berdiri di depannya.
"Ghe," hanya itu kata yang keluar dari mulut Merza karena tak menyangka melihat Ghea yang terluka parah.
"Ghea lo kenapa?" tanyanya setelah berlari mendekati Ghea. Gadis itu hanya diam, dia bahkan tidak menatap mata Merza.
"Ghea jawab! Siapa yang buat lo kayak gini?!"
Ghea menggeleng lemah. Ia terisak pelan. Sejujurnya dia ingin keluar dari sini, dia ingin melihat Oma, dia ingin melihat Omanya untuk terakhir kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perishable (Segera Terbit)
RomanceApa yang kamu rasakan saat bisa menjadi pacar seorang lelaki yang kamu cintai? Pasti bahagia, bukan? Dan itulah yang Merza rasakan. Awalnya dia begitu bahagia karena bisa berpacaran dengan Regan, dan tak peduli dengan sikap dingin cowok itu padanya...