E M P A T P U L U H S E M B I L A N : MALAM SEUSAI HUJAN

6.8K 625 1.1K
                                    

"Terlalu egois jika aku tetap ingin bersamamu."

- P e r i s h a b l e -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- P e r i s h a b l e -

49. Malam seusai hujan

****

"Happy birthday!" seru Ghea dengan tawa gembira kala seorang lelaki yang ia tunggu datang tergesa-gesa dengan wajah khawatir.

Aland menghela napas kasar, dia mengacak asal rambutnya yang basah karena keringatnya sendiri. Sedangkan di depannya Ghea masih saja tersenyum seraya berjalan mendekat bersama kue dengan lilin yang menyala di atasnya.

"Ghe.., nggak lucu," ucap Aland sedikit kesal. Dia hampir menabrak orang dijalan akibat memacu motor dengan kecepatan tinggi karena Ghea mengatakan jika ada lelaki yang mengikutinya sejak tadi. Alhasil, Aland bergegas datang ke rooftop sekolah Ghea. Tapi ternyata semua hanya skenario yang Ghea buat sendiri karena ini adalah hari ulang tahunnya.

Gadis dengan t-shirt putih dan rok cokelat selutut itu lantas memudarkan senyumannya, "Nggak lucu, ya? Kamu nggak seneng? Padahal aku udah nyiapin ini dari pagi," kata Ghea sembari menatap kue ditangannya.

Aland kembali menarik napas dalam, dia mengambil alih kue ditangan Ghea dan diletak ke atas bangku kayu yang berada di sana. Kemudian menarik gadis itu ke dalam pelukan.

"Aku seneng, bukan karena kejutan yang kamu buat, tapi karena aku tau kamu nggak kenapa-napa," ujarnya. Sembari mengusap rambut Ghea yang terurai.

"Jangan ulangin lagi, ya? Jangan bikin aku khawatir."

Perlahan dalam pelukan Aland, Ghea menarik sudut bibirnya, kemudian mengangguk pelan.

"Maafin aku, ya. Udah bikin kamu khawatir," Ghea berucap, kemudian merenggangkan pelukan dan mengangkat sedikit kepalanya menatap Aland.

"I love you," lanjut Ghea dengan suara pelan. Jelas saja hal itu dapat membuat Aland tersenyum karena Ghea jarang sekali mengatakannya.

Dulu, Aland begitu takut Ghea terluka. Dulu, Aland selalu ada dikala Ghea membutuhkannya, dan dulu, Aland selalu menjadi satu-satunya orang yang bisa membuatnya kembali merasa hidup.

Tapi itu dulu, karena sekarang Aland bukanlah sosok yang pernah Ghea kenal.

"Waktu lo udah habis. Dan sekarang tepati janji lo," Bos yang sejak tadi bersandar pada dinding dibelakangnya kini mulai berjalan mendekat.

Aland menurunkan pandangannya menatap Ghea yang sudah tak sadarkan diri. Dan dia baru menyadari sekarang, jika rasa khawatirnya dulu, rasa takutnya akan kehilangan gadis ini, nyatanya tidak pura-pura. Dia benar-benar takut kehilangan Ghea, tapi dia juga benar-benar hebat dalam berpura-pura.

Perishable (Segera Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang