18. Bertemu kembali

245 28 16
                                    

Sudah dua hari Qabila entah pergi kemana yang pasti ia pergi bukan ke rumahnya atau rumah orangtuanya. Tidak ada yang tau sekarang Qabila tinggal dimana.

Qabila hanya kecewa dengan sikap Aqlan yang menurutnya sudah 'berlebihan' kepada Raisya. Sebenarnya siapa wanita itu yang mampu membuat Aqlan sedikit tertarik. Hanya sedikit! Gak lebih.

Sebenarnya kepergian Qabila untuk mencari tau asal usul si Raisya ini. Karena Qabila belum sepenuhnya tau lebih dalam tentang Raisya jadi ia tidak bisa kembali. Jadi mau tidak mau Aqlan harus siap tinggal seorang diri dulu selama beberapa hari kedepan.

☆☆☆☆

"Eh Van, lo masih punya laptop yang berisi semua data-data kan?"

"Iya emangnya kenapa?"

"Gue minta tolong dong sama lo, tolong cari biodata atau profil yang namanya Raisya Adeeva bisa kan?"

Burr

Revan menyemburkan kopi yang telah masuk kedalam mulutnya.

"Lah lo kenapa? Kok kayak kaget gitu?"

"Siapa tadi lo bilang? Raisya Adeeva?"

Qabila mengangguk cepat.

"F*ck! Dia mau apa lagi sih? Raisya Adeeva itu mantan tunangan gue, Bil," ucap Revan kesal.

Revan Alvaro Damien adalah putra dari pengusaha terkenal di Maldives yang bernama Barrack Damien. Revan adalah salah satu teman yang masih akrab dengan Qabila sampai saat ini. Revan dan Qabila dulunya satu sekolah dasar, mereka berpisah karena semasa SMP dan SMA beda sekolah.

Dunia memang sempit mereka dipertemukan kembali setelah sudah beranjak dewasa. Pertemuan mereka secara tak sengaja ketika Qabila sedang kabur dari hotel waktu itu.

"Apa? Mantan tunangan lo? Gue gak salah dengar kan?"

"No. Lo gak salah denger,"

"Dia ngapain lo emang?" sambungnya.

"Ngga ngapa-ngapain sih. Cuma.... dia kayak berusaha deketin suami gue gitu loh dan anehnya suami gue juga ngerespon banget si Raisya itu. Padahal suami gue kalau ada perempuan yang coba deketin dia, dia bakalan tolak mentah-mentah. Tapi kalau yang ini beda Van,"

Revan melihat kesedihan dan rasa sakit yang mendalam dimata Qabila. Ia sangat mengerti bagaimana rasanya menjadi Qabila. Untung saja Qabila bertemu dengan Revan disaat yang pas.

"Dulu Raisya membatalkan tunangan sama gue karena satu laki-laki dan sampai sekarang gue belum siapa dia,"

"Namanya lo tau?"

"Emm bentar gue ingat-ingat dulu,"

Setelah satu menit berpikir akhirnya dia ingat juga. Saking bahagia karena bisa kembali mengingat nama laki-laki itu Revan sampai menggebrak meja.

Brak!

"Astaghfirullah! Lo gila? Jantung gue mau copot nih," omel Qabila.

"Sorry- sorry gue cuma senang bisa ingat nama itu. Dan namanya adalah Aqlan Harith Ridauddin,"

Qabila menganga dan menatap Revan tidak percaya.

CINTA AQLAN (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang