Chapter 38

85 9 10
                                    

Hari ini semua orang sibuk. Terutama keluarga Aqlan dan Qabila, mereka si1azbuk bukan karena bisnis. Namun, mereka sibuk karena sedang mempersiapkan barang-barang untuk pergi ke rumah sakit.

Dari pagi mereka semua datang ke rumah Aqlan, baik orangtua Aqlan sendiri maupun kedua mertuanya. Untung saja rumah Aqlan cukup besar, jadi bisa menampung banyak orang.

Dari pagi Qabila kesakitan, mungkin ia ingin melahirkan. Jadi mereka mengemasi barang-barang Qabila. Ya, lebih tepatnya jam delapan pagi  Qabila dan Aqlan sudah di rumah sakit terlebih dahulu, nanti mereka menyusul untuk membawa apa saja yang dibutuhkan disana.

"Ahh, mas sakit," Qabila sudah terbaring diatas tempat tidur. Para perawat pun segera membawa Qabila ke ruang bersalin.

"Tahan ya sayang. Sebentar lagi," Aqlan yang sangat khawatir dengan keadaan istrinya ia terus menggenggam erat tangan Qabila.

"A-aku mau telepon ibu sebentar. Sus tolong jaga istri saya,"

"Baik pak,"

Qabila sudah tidak dapat menjawab lagi rasa sakit itu menguasai tubuhnya bibirnya pun terasa kelu untuk digerakkan. Aqlan keluar dari ruang bersalin itu sebentar, ia ingin memberi kabar kepada orang yang dirumah untuk segera membawakan barang yang dibutuhkan Qabila.

Suster yang tadi menemani Qabila juga ikut keluar, ia ingin memanggil dokter untuk segera menangani Qabila. Namun....

Tiba-tiba Qabila beranjak dari tempat tidur dan ia berjalan secara perlahan.

"Bu, ibu jangan banyak gerak dulu," peringatan dari suster itu.

"Tapi perut saya udah tidak sakit sus," jawabnya polos.

"Ibu lebih baik berbaring terlebih dahulu, biar saya panggilan dokter untuk memeriksa kondisi ibu,"

Qabila mengangguk.

setelah selesI menelepon sang ibu, Aqlan kembali kekamar yang ditempati Qabila. Betapa terkejutnya Aqlan ketika melihat sang istri sedang berjalan berkeliling kamar sembari melihat pemandangan dari dalam.

"SAYANG!" pekik Aqlan.

"Astaghfirullah. Kenapa sih mas? Bikin kaget aja tau gak!"

Tanpa basa basi Aqlan langsung menggendong Qabila ala bridal style walaupun berat tapi Aqlan masih bisa menahannya. Kemudian Qabila dibaringkan lagi diatas tempat tidur.

"Mas! Apa-apaan sih?"

"Diam kamu! Ini dokternya kemana lagi dari tadi nggak datang-datang,"

"Permisi pak, bu. Sebentar ya saya periksa dulu bu Qabilanya," ucap dokter itu tiba-tiba.

"Silahkan," cicit Aqlan.

Setelah sekitar sepuluh menit memeriksa, tidak ada masalah dengan kandungan Qabila.

"Hal ini sering terjadi disaat menjelang kelahiran sang bayi," Aqlan dan Qabila mengernyitkan dahinya. Dokter itu kembali tersenyum dan berkata.

"Bu Qabila mengalami kontraksi palsu. Kontraksi palsu atau dikenal dalam dunia medis sebagai kontraksi Braxton Hicks merupakan hal normal yang terjadi pada wanita hamil. Kontraksi semacam itu merupakan persiapan rahim untuk menghadapi persalinan dan akan muncul lebih sering sebagai tanda melahirkan semakin dekat. Jadi bapak dan ibu tidak usah khawatir hal ini udah biasa terjadi,"

"Oh gitu ya dok. Cara mengatasi saat kontraksi palsu bagaimana dok? Saya takut tiba-tiba mengalaminya lagi," jujur Qabila.

"Cara mengatasi saat mengalami kontraksi palsu bisa dengan mengubah posisi tubuh, seperti berjalan-jalan atau beristirahat sejenak dengan mengambil nafas dalam-dalam, kemudian bisa dengan minum air putih, teh dan juga makan untuk mengurangi rasa tidak nyaman rasa kontraksi palsu, lalu mandi dengan air hangat dengan cara berendam sekitar dua puluh sampai tiga puluh menit untuk membuat tubuh rileks kembali. Perlu bapak dan ibu ketahui kontraksi palsu hanya terjadi satu sampai dua kali dalam satu jam dan hanya beberapa kali muncul dalam sehari, tidak teratur, dan jarak waktu kontraksi tidak berdekatan. Sedangkan kontraksi persalinan akan semakin sering mendekati waktu persalinan, teratur, dan jarak waktu antara kontraksi akan memendek," jelas sang dokter.

CINTA AQLAN (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang