Chapter 44

88 11 9
                                    

Satu tahun kemudian.

Baby Kaira tepat hari ini berusia satu tahun, tidak terasa princess mungil itu sudah bisa berjalan walaupun masih merambat didinding. Baby Kaira sangat antusias ketika sudah bisa berjalan, pergerakannya sangat aktif dari sebelumnya.

Aqlan dan Qabila pun turut bahagia melihat putri kecilnya sangat bersemangat setiap saat. Bahkan pernah satu malam ketika mereka sedang tidur, Kaira turun dari tempat tidur kemudian ia mengambil botol susu dan membuat sendiri tanpa sepengetahuan Aqlan dan Qabila.

Ketika ia sudah merasa cukup dengan susu yang ia buat tadi, Kaira pun naik kembali ketempat tidur dan memposisikan tubuh berada ditengah-tengah mereka.

Memang menggemaskan sekali tingkah laku Kaira.

"Princess, kamu dimana sayang?" sedari tadi Aqlan mengintari sekeliling rumah tetapi putri kecilnya tidak ditemukan.

"Kamu cari apa sih mas? Dari tadi muter-muter aja. Bentar lagi acara ulang tahun Kaira mau mulai loh, mending kamu siap-siap." suruh Qabila.

"Aku lagi cari Kaira, sayang. Dari tadi gak ketemu-ketemu." ungkapnya sedikit kesal.

"Loh? Itu Kaira lagi mainan boneka." jawab Qabila smabil menunjuk kearah Kaira.

Padahal saat ia mencari tadi, Kaira memang benar-benar menghilang. Anak itu sudah bisa mengerjai ayahnya sendiri.

"Berhubung krucil itu udah ketemu, aku mau mandi dulu." sebelum ia pergi, Aqlan mencium kening Qabila secara tiba-tiba sehingga membuat Qabila sedikit terkejut.

"Mas ih."

Aqlan langsung lari sambil menjulurkan lidahnya.

.

Malam hari tiba.

Acara tadi sore benar-benar menguras tenaga. Terutama bagi kaum laki-laki yang ada disana, baik para kakek Kaira atau pun om dan ayahnya Kaira. Sedangkan yang para perempuan sibuk bergosip sambil menyiapkan kue tadi.

Untunglah acara selesai dengan cepat, kalau tidak bisa-bisa mereka sudah pingsan karena kelelahan. Pasalnya, banyak sekali anak kecil yang merengek meminta balon dan kue yang ada di rumahnya. Bukan hanya itu, para anak kecil tadi terus membuntuti mereka.

Memang Aqlan sengaja memberi dekorasi balon-balon berwarna pastel, warnanya tidak mencolok tetapi cutie makanya banyak anak kecil yang ingin mengambil balon itu. Dan kuenya juga bertemakan warna pastel, tentunya dengan rasa yang amat lezat. Itu juga membuat para anak kecil tergiur untuk mencobanya.

Jangan ditanyakan lagi penampilan para laki-laki di rumah ini. Baju yang kusut, rambut berantakan, dan wajah yang letih. Terutama Aqlan, karena disaat ada anak kecil yang menghampirinya untuk meminta sesuatu ia langsung menggendongnya dan membawa pergi dari sana.

Beda halnya dengan Revan. Ketika ada anak kecil yang menghampirinya, ia langsung memberikan apa yang mereka inginkan. Dengan catatan mereka harus berbaris dan mengantri terlebih dahulu. Sampai pada akhirnya semua balon itu habis. Bahkan ada salah satu anak kecil yang begitu memaksa Revan agar dibelikan balon karena balon yang ada dekorasi sudah habis.

Tak hanya merengek, anak kecil itu juga berguling-guling dihadapan Revan. Alhasil, ia membawa anak kecil itu ke taman bermain yang sudah disediakan oleh Aqlan dan Qabila.

Ada lagi, Ilham dan Iqbal pun juga mengalami hal yang serupa. Ada beberapa anak kecil yang terus mengikuti mereka kemana pun mereka pergi. Sampai-sampai Ilham harus mengumpat dibalik pintu agar tidak dikejar oleh anak kecil itu.

Kalau anak kecil ini meminta diambilkan boneka kecil yang terpampang didekat tirai, boneka itu sengaja diletakkan sebagai hiasan saja bukan untuk dimainkan. Namanya juga anak kecil, apa yang mereka inginkan harus menjadi miliknya.

CINTA AQLAN (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang