5. Calon suami 'katanya'

461 211 30
                                    

Hari ini adalah hari weekend bagi Qabila atau bisa juga di sebut dengan hari libur nya. Seperti biasanya setiap hari libur ia membereskan seluruh rumah nya mulai dari menyapu, mengepel, mengelap jendela, mencuci baju, mencuci piring, menyapu halaman rumah nya, menyiram tanaman, serta memasak.

Sepertinya Qabila sudah sangat cocok menjadi ibu rumah tangga ya😂tinggal menunggu siapa calon yang akan menjadi suami nya kelak.

Rahma mendengar suara-suara dari arah dapur ia bergegas ke sana. Ternyata anak semata wayangnya sedang memasak. Ia melihat Qabila begitu rajin ia tersenyum bahagia memiliki anak yang selalu membantu kedua orangtuanya.

"Bil?"

"Iya bu kenapa?"

"Kamu masak apa wangi nya harum sekali,"

"Qabila sedang memasak opor ayam bu kesukaan ibu sama ayah,"

"Alhamdulillah terima kasih ya Allah engkau telah menitipkan anak yang sholehah seperti Qabila,"

"Aamiin. Tidak usah seperti itu bu sudah kewajiban Qabila sebagai seorang anak untuk membantu ibu dan ayah,"

"Iya Bil. Oh iya habis ini ibu mau pergi ke Semarang,"

"Loh memang di sana ada apa bu?"

"Tidak ada apa-apa. Ibu hanya ingin bertemu dengan tante mu saja,"

"Oh begitu. Ibu ke sana kapan dan pulang nya kapan?"

"Habis ini juga ibu berangkat Bil mungkin ibu pulang sore atau ngga malam,"

"Ibu ke sana sama siapa?"

"Sama ayah mu lah masa sama orang lain,"

"Hehe ya sudah ibu sama ayah hati-hati ya,"

"Oya kamu jangan lupa kunci pintu dan kalau ada tamu yang tidak dikenal jangan kamu terima ya,"

"Iya bu siap,"

"Ya sudah ibu berangkat ya Bil hati-hati di rumah ya Assalamu'alaikum,"

"Iya ibu sama ayah juga hati-hati wa'alaikumsalam,"

Setelah berbincang dengan Rahma yaitu ibu nya Qabila ia melanjutkan kegiatannya lagi. Merasa masakannya sudah hampir matang ia pun menyiapkan mangkuk berukuran besar untuk meletakkan opor ayam yang tadi ia masak.

Setelah semua siap ia beralih ke piring kotor bekas peralatan masak yang Qabila pakai. Sambil mencuci piring Qabila menyetel musik untuk menghilangkan kesunyian di rumahnya.

Sedangkan di halaman rumah Qabila ada seseorang yang tengah berdiri di depan pintu rumah nya. Dan seseorang itu berniat mengetuk pintu rumah Qabila.

Tok...tok...tok

Suara ketukan pintu itu sudah 3 kali tetapi Qabila tak kunjung juga keluar apakah ia tidak sedang di rumah? Kemana dia? Seseorang itu mencoba untuk mengetuk pintu nya kembali.

Sedangkan Qabila yang berada di dapur ia mendengar samar-samar suara ketukan pintu, dengan langkah perlahan ia mendekati ruang tamu dan melihat siapa yang ingin bertemu ke rumahnya. Ternyata yang mengetuk pintu itu adalah Aqlan. Qabila pun langsung gerak cepat membukakan pintu rumahnya itu agar Aqlan dapat masuk ke rumahnya.

"Assalamu'alaikum cantik," sapa Aqlan dengan menampilkan senyum termanis yang ia punya.

"Wa'alaikumsalam mas. Kok mas tau rumah saya?" Bukannya diajak masuk Aqlan malah diintrograsi oleh Qabila.

"Saya tau semua tentang kamu Bil jadi jangan heran ya. By the way saya tidak disuruh masuk dulu nih? Cape loh dari tadi saya berdiri di sini," keluh Aqlan sambil memasang wajah yang memprihatinkan agar dikasihani oleh Qabila.

CINTA AQLAN (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang