6. Flashback masa lalu

422 181 30
                                    

flashback on

"Mamaaaa....papaaaaa," teriak Aqlan dari kamar tidurnya.

"Mamaaaa," teriaknya semakin kencang. Aqlan tidak bisa menahan lagi rasa sakit luar biasa dibagian tulang belakangnya.

Beberapa menit kemudian Ruqayah dan Iqbal berlari dan menghampiri Aqlan yang sedang tergeletak di lantai. Aqlan pingsan karena tidak bisa menahan rasa sakit itu.

"Ya Allah Aqlaaannn," Ruqayah langsung menggendongnya dan memeluknya.

"Mas ayo ke rumah sakit," seorang ibu paling tidak bisa melihat anaknya kesakitan yap sama seperti Ruqayah ia sangat khawatir dengan keadaan Aqlan sekarang, ia menangis tersedu-sedu dan terus berdoa kepada Allah meminta pertolongan agar Aqlan tidak merasakan rasa sakit lagi.

"Ya sudah aku siapin mobil dulu ya" Iqbal pun berlari ke arah garasi untuk mengeluarkan mobilnya dan segera menuju rumah sakit.

Setelah mengeluarkan mobil Iqbal kembali ke kamar Aqlan untuk membawanya ke rumah sakit. Bagaimana dengan Ruqayah? Kini ia ikut mendampingi Iqbal yang sedang menggendong Aqlan ala bridal style. Tak henti-hentinya Ruqayah menyebut nama Allah.

☆☆☆☆

"Bagaimana dok? Apakah anak saya bisa sembuh dari penyakit ini?" tanya Ruqayah kepada dokter yang ada di hadapannya.

"Jadi begini sebenarnya penyakit yang diderita oleh Aqlan sudah cukup lama ada ditubuhnya, walaupun sekarang bisa sembuh tetapi beberapa tahun yang akan datang penyakit ini akan kambuh lagi," tutur dokter itu.

"Astagfirullah," Ruqayah membekap mulutnya dengan tangannya sendiri, ia tak kuasa mendengar semua ini.

Ruqayah pun pergi menemui Aqlan. Ia tidak ingin kehilangan putra semata wayangnya ini. Ditatapnya wajah Aqlan yang sedang tidak sadarkan diri, dengan bibir pucat pasi, mata yang terpejam selama beberapa jam. Ya Allah Ruqayah tidak ingin Aqlan pergi dari sisinya.

"Cepat sembuh ya nak," ucap Ruqayah dengan lembut sambil mencium pipi, kening serta memeluknya.

"Aqlan bisa sembuh kan dok?" tanya Iqbal mantap.

"Kalau Allah menghendaki penyakit Aqlan tidak akan kambuh lagi Pak. Banyak-banyak lah berdoa untuknya," ucap dokter itu.

"Dok ini hasil labnya," seorang suster memberikan sebuah hasil lab Aqlan.

"Terima kasih sus," ucap dokter yang menangani Aqlan.

"Ini pak silahkan dilihat," perintah dokter yang ada dihadapan Iqbal.

Tanpa ba-bi-bu Iqbal langsung membuka hasil lab Aqlan dan ternyata Aqlan menderita leukemia stadium 2.

"Astagfirullah'azim ya Allah," lirih Iqbal sambil menangis.

Flashback off

☆☆☆☆

"Kenapa sih selalu saja ditinggal," umpat Aqlan ketika mengingat kedua orangtuanya pergi ke luar kota.

CINTA AQLAN (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang