Chapter 30

118 12 5
                                    

Aqlan dan Qabila sudah pulang sejak dua hari lalu. Dikarenakan masih lelah akibat perjalanan dari Bali ke Jakarta Qabila izin tidak memasak. Aqlan pun paham dengam kondisinya, sebenarnya ia tidak memaksa Qabila untuk masak setiap hari, tapi itu kemauannya jadi mau tidak mau Aqlan harus menuruti itu.

Kini hari sudah mulai terlihat semburat cahaya matahari. Ya! Sekarang sudah menunjukkan pukul setengah enam pagi. Aqlan sengaja tidak membangun Qabila karena ia ingin istrinya istirahat yang cukup. Tak hanya itu sedari tadi Aqlan terus memandangi wajah istrinya entah mengapa ia selalu memuji dalam hatinya. Ia selalu bersyukur tiap kali melihat Qabila, ia tidak salah pilih pasangan. Sudah cantik, rajin ibadah, giat dalam bekerja, patuh kepada suami. Memang benar Qabila adalah bidadari dari surga yang dititipkan kepadanya.

Ketika lagi asyik memandang wajah Qabila,  Qabila membuka matanya kemudian tersenyum dan memberi salam pagi kepada Aqlan.

"Assalamu'alaikum pagi suamiku,"

"Wa'alaikumsalam pagi juga istriku,"

"Sekarang jam berapa mas?"

"Jam setengah enam sayang,"

Qabila langsung membulatkan matanya seraya membuka hordeng kamar mereka. Dan benar saja hari pun sudah mulai terang, cahaya matahari pun sudah menampakan diri walaupun baru sedikit.

Reflek Qabila menampar pelan lengan Aqlan. Aqlan bukannya marah ia hanya terkekeh manja

"Duh-duh masih pagi sudah ngajak bercanda, uuu sayang aku ini,"

Qabila melotot, dan menamparnya lagi. Kali ini lebih kencang daru sebelumnya.

"Hah? Bercanda? Mas nggak bangunin aku, jadi aku nggak sholat subuh tau gak!"

Bom.

Aqlan lupa hal itu.

Ia hanya terdiam.

"Au ah mas ngeselin!" kemudian Qabila bangun dari tempat tidurnya, ia langsung ke dapur.

☆☆☆☆

"Dek...." panggil Ilham.

"Iya mas kenapa?"

"Jangan lupa nanti bilangin keluarga pak Iqbal, kita mengadakan makan malam keluarga besar. Jangan lupa juga bilangin Aqlan dan Qabila, ya?"

"Iya mas nanti aku bilangin," sahutnya.

Sudah dari dua hari yang lalu Ilham merencanakan untuk makan malam bersama keluarga. Karena sudah lama sekali mereka tidak berkumpul bersama apalagi Aqlan dan Qabila sering pergi keluar liburan pastinya waktu untuk bersama itu sangat jarang.

.

"Ruqayah!" panggil Iqbal yang sedang membaca grup keluarga.

"Iya mas. Kenapa?"

"Ini pak Ilham dan bu Rahma mengadakan  makan malam bersama di rumahnya. Kita mau bawa apa kesana?"

"Hmm...." Ruqayah berpikir sejenak. "Bawa kue mau? Mumpung masih banyak waktu mas,"

"Kue red velvet saja Yah. Pasti semuanya suka apalagi Aqlan,"

 Pasti semuanya suka apalagi Aqlan,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CINTA AQLAN (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang