"Duh, kok Revan lama banget sih jemput Kairanya."
"Sabar sayang. Kamu lupa tadi dia bilang apa?"
"Emang dia bilang apa?"
"Mau ngedate sama Kaira."
Qabila membulatkan matanya.
"Yang benar aja?! Cari gara-gara tuh anak. Bentar aku telepon dulu dia."
Ketika Qabila hendak berdiri, Aqlan langsung menariknya kembali sampai Qabila jatuh diatas dada bidangnya. Qabila terkejut, kemudian mata indahnya menatap Aqlan sendu.
Begitupun dengan Aqlan ia menatap Qabila yang telah lama ia tinggalkan karena kecelakaan dan berita yang tidak mengenakan itu. Rasa rindunya belum sepenuhnya terbayarkan, jarinya menelusuri wajah Qabila dan berhenti diatas bibir mungilnya.
Aqlan semakin mendekatkan wajahnya, seperti terhipnotis dengan tatapan Aqlan, Qabila langsung memejamkan matanya. Aqlan semakin terbawa suasana, bibirnya mendarat diatas bibir Qabila. Aqlan menciumnya lembut penuh dengan perasaan dan kasih sayang.
"Assalamu'alaikum. Gue pu-"
"Assalamu'alaikum, mama, pa-" Revan langsung menutup mata Kaira. Jangan sampai mata anak ini ternodai karena ulah orangtuanya sendiri.
"Kok mata Ira ditutup sih, yah?!"
"Ayah antar ke kamar ya? Nanti Kaira langsung bersih-bersih. Di sini ada hantu makanya ayah tutupin mata Kaira." ucapnya kesal.
Kaira langsung bergidik ngeri, seketika bulu kuduknya merinding seolah ikut merasakan kehadiran makhluk tak kasat mata itu. "A-antar Ira ke kamar yah. Ira ta-takut."
"Iya sayang. Ayo!" Revan langsung menuntun Kaira menuju kamarnya.
Sedangkan Aqlan menatap tajam Revan. Bisa-bisanya ia dibilang hantu olehnya, terlebih lagi ia bicara didepan buah hatinya. Lihat saja pembalasan darinya.
Kaira telah sampai di kamarnya dan ia langsung membereskan semua barang-barang yang ia bawa tadi ketika mengerjakan tugas sekolah.
Karena masih merasa takut Kaira menyuruh Revan untuk menunggunya didepan pintu sampai ia selesai membereskan semua barangnya.
"Selesai! Yaudah, yah. Ira udah gak takut lagi, kalau takut Ira tinggal baca ayat kursi aja. Kasihan ayah kalau berdiri disitu terus."
"Benar udah gak takut lagi?" Kaira mengangguk yakin.
"Iya, yah. Ira juga mau istirahat sebentar." katanya sembari memasang wajah yang gemas.
Revan mencubit pelan pipi tembamnya kemudian mencium puncak kepala Kaira. "Yaudah, kamu istirahat ya? Kalau butuh apa-apa ayah ada dibawah."
"Iya, ayah!" ucapnya semangat.
Lalu Revan menutup pintu kamarnya dan pergi dari sana. Kebetulan Kaira sudah masuk ke dalam kamarnya, dengan segera ia menghampiri Aqlan dan Qabila untuk menegur atas perbuatan mereka.
Dengan cepat ia menuruni anak tangga untuk sampai ke ruang tengah.
Tap
Tap
Tap
Revan menghentikan langkahnya sejenak dan menatap kedua pasangan yang sedang dimabuk cinta. Ia tidak sangka akan melihat hal ini di rumah Aqlan.
Aqlan yang sedikit agresif mencium bibir Qabila membuat Revan hanya bisa menelan salivanya kasar.
Brak
Tangannya tak sengaja menyenggol vas bunga yang berada diatas nakas. Dan membuat kedua pasangan itu menoleh, Qabila sangat gugup karena mengetahui keberadaan Revan disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA AQLAN (On Going)
Humor⚠️(SLOW UPDATE)⚠️ ROMANCE COMEDY "Ya sudah kita nikah saja biar jadi mahram!" ☆☆☆☆ Bagaimana rasanya jika kalian di kejar-kejar oleh laki-laki tampan, kaya raya, dan selalu ingin mendapatkan apa yang ia inginkan rasanya bahagia bukan? Jika mempunya...