Semenjak seminggu yang lalu Aqlan tidak kelihatan. Yang biasanya ia setiap hari menemui Qabila di restoran, makan siang bersama, menjemputnya setiap sore kini tidak lagi. Kemana kah Aqlan?
Ia juga lost kontak dengan Qabila sebenarnya ada apa di antara mereka? Apakah Aqlan marah kepadanya? Atau Aqlan akan menjauhinya karena ia selalu di tolak oleh Qabila?
☆☆☆☆
"Bella kau sedang apa di kamar ku?" Ucap Aqlan kepada wanita di hadapannya.
"Aku hanya ingin bersantai dengan mu apakah tidak boleh?" Jawab Bella.
"Sebaiknya kau pergi dari sini!" Tegas Aqlan.
"Aku tidak akan pergi dari sini sebelum kau menempati janji mu dulu," tantang Bella.
"Janji yang mana? Aku tidak merasa menaruh janji kepadamu," jawab Aqlan.
"Janji kau akan menikah kan ku!" Ucap Bella sedikit membentak nya.
"TIDAK!" Sahut Aqlan sambil membanting gelas yang ada di genggaman nya.
"SAMPAI KAPAN PUN AKU TIDAK AKAN MENIKAH KAN WANITA MURAHAN SEPERTI MU!" Sambung Aqlan.
"Aku sudah menemukan calon untuk ku jadi kau tidak perlu lagi mengejar ku Bel," Aqlan beralih mengambil jas dan tas kantor nya.
"Tidak bisa seperti itu!" Elak Bella.
"Kau tidak bisa mengatur ku Bel! Kau sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi dengan ku. Dan jangan macam-macam dengan ku, kalau tidak keluarga mu akan jadi sasarannya," ucap Aqlan seraya meninggalkan Bella sendiri di kamar nya.
Ia sudah tidak peduli lagi dengan keberadaan Bella di kamar nya yang ia inginkan sekarang adalah menenangkan diri nya di tempat yang sepi dan membuat nya nyaman serta dapat menghilangkan pikiran buruk nya.
Sebenarnya Aqlan sangat rindu dengan Qabila, namun ia ada tugas di luar kota dan ia tidak bisa menolak nya karena ini menyangkut karier nya.
Sebentar lagi masuk waktu Ashar Aqlan menelusuri jalan sambil mencari masjid atau mushola terdekat dari sini untuk menunaikan sholat.
Seusai sholat ia kembali ke apartemen nya untuk beristirahat sambil menunggu makan malam tiba.
☆☆☆☆
Di tempat lain ada yang menunggu kehadiran Aqlan, siapakah dia? Dia adalah wanita yang selama ini Aqlan dambakan yaitu Qabila. Terselip di hati nya ada rasa rindu dengan tingkah laku, perbuatan manis, dan ucapan-ucapan Aqlan yang membuat Qabila menggeleng-gelengkan kepalanya.
Biasanya setiap pulang kerja atau setiap pagi Aqlan selalu menelpon atau mengirimkan pesan untuk nya tapi sudah seminggu tidak ada notif telpon atau pun pesan dari nya. Ada apa dengan Aqlan? Qabila mengkhawatirkan keadaan Aqlan.
Apakah ia akan menelpon Aqlan sekarang? Untuk memastikan keadaan baik-baik saja? Namun diurungkan niat nya, karena Qabila tau jika ia menghubungi Aqlan terlebih dahulu dari nya pasti Aqlan akan merasa geer dan pasti ia menduga-duga bahwa Qabila sudah mencintainya.
Ya sudah lah kalau ia tidak kenapa-kenapa pasti ia akan ke sini lagi.
Pikir Qabila.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA AQLAN (On Going)
Humor⚠️(SLOW UPDATE)⚠️ ROMANCE COMEDY "Ya sudah kita nikah saja biar jadi mahram!" ☆☆☆☆ Bagaimana rasanya jika kalian di kejar-kejar oleh laki-laki tampan, kaya raya, dan selalu ingin mendapatkan apa yang ia inginkan rasanya bahagia bukan? Jika mempunya...