8. Cemburu

359 157 39
                                    

Setelah melihat kejadian tadi siang sungguh ia ingin marah namun tidak bisa. Siapa sih laki-laki itu sampai mampu membuat Qabila tersenyum bahagia? Karena selama ini hanya Aqlan yang mampu membuat Qabila bahagia. Ya walaupun terkadang Qabila sering dibikin emosi karena ulah konyolnya.

Lihat saja kalau sampai laki-laki itu berniat untuk mengambil hati Qabila darinya, Aqlan tak segan-segan untuk mencari ribut kepada laki-laki itu.

Selama ini Aqlan sangat berjuang untuk mendapatkan hatinya Qabila, dan ia tidak mau perjuangannya selama ini menjadi sia-sia.

Mau bagaimana pun Qabila hanyanya milik Aqlan! Tidak bisa diganggu gugat lagi.

Sekarang sudah pukul 00.00 namun entah mengapa matanya sangat sulit untuk terpejam. Pikirannya tidak bisa diajak kompromi, Aqlan hanya terfokus kepada kejadian tadi.

Apa sebaiknya ia menanyakan laki-laki tadi kepadanya Qabila?

Karena kalau bukan dengan cara ini Aqlan tidak akan tidur sampai besok. Mungkin sampai laki-laki pergi dari hadapan Qabila baru ia bisa tidur.

Ada saja gangguan.

Dengan cepat ia mengambil benda pipih yang terletak diatas rak disamping tempat tidurnya dan segera ingin menelpon Qabila.

Tunggu. Sekarang sudah jam berapa? Pasti Qabila sudah tidur. Ya sudah mau bagaimana lagi hari pun sudah larut malam, dirinya tak mau mengganggu istirahat Qabila.

☆☆☆☆

Pagi hari.

Inilah waktu yang ditunggu-tunggu oleh Aqlan sejak malam tadi. Segera ia menelpon Qabila dan mengajaknya untuk bertemu di restoran Qabila.

Tutt....tutt....tutt

Nomor yang anda tuju sedang sibuk. Cobalah beberapa saat lagi.

Sibuk? Tidak biasanya Qabila meriject telepon darinya. Pikiran Aqlan langsung kemana-mana, dan pikirannya pun tertuju pada laki-laki kemarin. Ya mungkin sekarang Qabila sedang bersama dengannya. Tanpa pikir panjang lagi Aqlan langsung keluar mengunci rumahnya dan berangkat ke restoran Qabila.

Aqlan membawa mobil dengan tergesa-gesa, kecepatannya pun diatas rata-rata. Sedikit lagi ia sampai ke restoran Qabila.

Dan benar. Qabila sedang bersama dengan laki-laki itu. Apakah Aqlan bisa menahan api cemburu yang sudah menggejolak dihatinya?

"QABILA!" panggil Aqlan dengan sedikit teriak.

"Astaghfirullah mas. Kalau datang salam dulu jangan langsung manggil aja ngga sopan, sudah begitu manggilnya teriak-teriak lagi," ucap Qabila dengan lembut. Dan itu membuat Aqlan kembali luluh.

"Iya maaf Qabilaku. Assalamu'alaikum cantik," ucapnya dengan lembut.

"Nah gitu. Wa'alaikumsalam mas Aqlan,"

Tetapi ketika melihat kesebelas kanan Qabila wajah Aqlan pun berubah 180°. Berubah menjadi sangat horor, mata pun memerah akibat menahan emosi yang sudah memuncak.

Laki-laki itu membelakangi Aqlan sehingga wajahnya tidak terlihat. Sebenarnya Aqlan sangat penasaran siapa sih laki-laki ini? Lebih baik Aqlan tunggu laki-laki itu sampai merubah posisinya sendiri.

"Mas??"

"Hallo mas Aqlan," panggil Qabila sambil melambai-lambaikan tangannya tepat didepan wajah Aqlan.

CINTA AQLAN (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang