Chapter 26, 27, dan 28

160 17 16
                                    

Kali ini aku triple up ya. Kemarin ada yang mesen soalnya hihi. Sengaja 3 partnya aku campurin aja.

Happy reading gais:)

Chapter 26

Setelah melakukan perjalanan yang cukup panjang, Aqlan dan Qabila langsung memasuki hotel yang mewah disana yang disertai fasilitas indah nan canggih.

Aqlan datang ke resepsionis untuk memesan sebuah kamar, sedangkan Qabila duduk diruang tunggu. Sambil menunggu Aqlan kembali sesekali Qabila mengecek ponselnya.

Ia ingat pesan ibu mertuanya, tanpa menunggu waktu lama ia langsung mengabari lewat whatsapp.

"Assalamu'alaikum. Mah, pah mas Aqlan dan Qabila sudah sampai di Bali. Sekarang kami sedang memesan kamar,"

Begitulah pesan yang dikirimkan oleh Qabila untuk Ruqayah. Selepas itu Aqlan menghampiri Qabila sembari menunjukkan sebuah kunci. Qabila tau kode yang diberikan Aqlan, kemudian ia bangun dari tempat duduknya kemudian menggandeng tangan Aqlan.

Betapa riangnya Qabila hari ini, disepanjang jalan menuju kamar ia terus berdendang dengan pelan dan senyumnya tidak pernah luntur. Sesekali ia menatap wajah tampan Aqlan kemudian lanjut lagi dengan dunianya.

Aqlan yang sedang memakai headseat jadi ia tidak dengar bahwa sedari tadi Qabila terus menyanyi. Tetapi tidak apa-apa itu bukan sebuah masalah bagi Qabila, lebih bagus jika Aqlan tidak dengar.

Karena nantinya Aqlan pasti menyambung lirik dari Qabila. Jika dengar suara merdu Aqlan jiwa insecurenya bisa meronta-ronta, sedangkan suaranya yang sangat melengking itu bisa membuat si telinga pendengarnya sakit.

Maka, untunglah Aqlan juga sedang mendengarkan lagu. Jadi ia tidak malu untuk mengeluarkan suara melengkingnya itu.

.

Malam hari pun telah tiba. Dimana, saat ini adalah hal yang paling ditunggu oleh Qabila. Melihat cahaya rembulan ditengah langit Bali, betapa indahnya malam ini.

Malam yang dingin dan sunyi ditemani oleh suara ombak, ditambah lagi dengan indahnya cahaya rembulan malam.

Suaminya selalu tau apa yang ia inginkan. Dan ia pun sengaja memesan kamar yang latar depannya bisa melihat pemandangan alam yang indah.

Hati Qabila bersorak kebahagiaan. Walaupun hanya sendiri menikmati malam ini, ia tak merasa sedih atau risau. Ia paham Aqlan kelelahan akibat perjalanan tadi, ia lebih memilih untuk istirahat.

"Teruntukmu mas A. Terima kasih telah memberikanku kebahagiaan, terima kasih telah menjadikan ratu dihatimu, terima kasih kau selalu berada disampingku. Aku merasa aku adalah wanita yang beruntung didunia ini karena telah mendapatkan laki-laki sebaik dirimu. Dan aku tidak pernah menyangka hal ini kan terjadi, Allah SWT mengirimkan sosok malaikat tak bersayap yang amat tulus hatinya. Aku selalu bersyukur telah dipertemukan denganmu. Aku selalu berusaha menjadi pasangan yang baik dimatamu, aku selalu berusaha memahami isi hati dan pikiranmu. Kau adalah malaikat serta pahlawan kedua setelah ayahku, caramu menyayangi diriku sama seperti aku disayangi oleh ayahku. Terima kasih mas sudah ada didalam hidupku, sudah menerangi hatiku disetiap saat. Maafkan aku jika belum bisa menjadi seorang istri yang baik untukmu. Ana Uhibbuka Fillah mas♡,"

CINTA AQLAN (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang