Pagi-pagi buta Aqlan sudah ditelepon oleh sekretarisnya untuk bersiap menghadiri rapat dengan kliennya sedangkan dirinya masih sangat mengantuk.
Jam 6 pagi ia harus sudah sampai dikantornya dan sekarang sudah jam 5, ia kesiangan hari ini akibat kelelahan menangis kemarin. Matanya pun masih sedikit bengkak.
Tok...tok...tok
"Aqlan...nak bangun sudah jam 5,"
Aqlan tidak menjawab dan sengaja membiarkan ibunda tercintanya masuk kedalam kamarnya.
Walaupun sudah dewasa Aqlan masih ingin dimanja oleh kedua orangtuanya, maklum saja namanya juga anak semata wayang. Sangat membutuhkan kasih sayang dari kedua orangtuanya.
Dan benar, Ruqayah masuk kekamar Aqlan. Apa yang Aqlan lakukan? Ia menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut seolah-olah masih tertidur pulas.
"Loh, tumben nih anak masih tidur," gumam Ruqayah.
Didalam selimut sana Aqlan tertawa.
"Aqlan bangun nak. Sudah jam 5 lewat 10 loh kamu ngga sholat shubuh?"
Mendengar ucapan ibunya Aqlan langsung lompat dan bergegas berwudhu terlebih dahulu baru mandi. Setelah selesai berwudhu ternyata Ruqayah masih setia berdiri disamping tempat tidur Aqlan.
Entah apa yang akan dikatakan oleh Ruqayah tetapi Aqlan sangat tau gelagat atau gerak gerik ibunya kalau ingin mengatakan sesuatu yang penting.
"Mama mau ngomong apa?"
"Kamu tau mama mau ngomong sesuatu hal yang penting sama kamu?" Ruqayah menanyakan kembali kepada anaknya itu.
"Hmm..." jawab Aqlan malas.
"Aqlan mau sholat dulu udah kesiangan ini mah, mama keluar dulu ya?" ucap Aqlan mengusir ibunya secara halus.
"Iya-iya,"
Kemudian Ruqayah pun keluar dari kamar Aqlan tetapi bukan pergi ke tempat lain, Ruqayah malah menunggu Aqlan tepat didepan pintu kamarnya.
10 menit kemudian.
Aqlan hendak keluar dari kamarnya berniat untuk menemui Ruqayah untuk melanjutkan masalah tadi. Ketika ia membuka knop pintu kamarnya Aqlan terkejut bukan main saat tau Ruqayah berdiri didepan kamarnya.
"Astaghfirullah," ucap Aqlan sambil mengelus dadanya.
"Kenapa sih? Kayak lihat jin aja," ledek Ruqayah.
Wajah Aqlan sedikit kesal melihat ledekan ibunya.
"Oya sini-sini kita ke ruang keluarga sekalian papamu juga mau bicara sesuatu," ajak Ruqayah.
"Iya mah,"
Mereka pun berjalan ke ruang TV disana sudah terlihat Iqbal yang sedang membaca koran. Perlahan mereka duduk disamping Iqbal.
"Mas ini anaknya udah ada,"
"Nah bagus. Mama sama papa punya rencana...."
Iqbal menggantung perkataannya kemudian wajahnya pun berubah jadi misterius. Aqlan sudah was-was dengan perubahan wajah Iqbal.
"Rencana apa pah?" tanya Aqlan pelan.
"Rencana untuk menikahkanmu,"
Bom.
Jantung Aqlan sangat berdebar. Ia bingung harus jawab apa, ia tidak mau menikah dengan perempuan lain kecuali Qabila. Permainan apa yang sedang dimainkan oleh kedua orangtuanya ini?
"Tidak. Aqlan tidak mau," ucapnya lalu beranjak pergi dari sana.
"Aqlan....Aqlan.... sini kamu!" teriak Iqbal namun tidak digubris oleh Aqlan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA AQLAN (On Going)
Humor⚠️(SLOW UPDATE)⚠️ ROMANCE COMEDY "Ya sudah kita nikah saja biar jadi mahram!" ☆☆☆☆ Bagaimana rasanya jika kalian di kejar-kejar oleh laki-laki tampan, kaya raya, dan selalu ingin mendapatkan apa yang ia inginkan rasanya bahagia bukan? Jika mempunya...