Happy reading,
Typo bertebaran
"Ini apa-apaan sih" tegur Yuda dan Andra yang baru saja datang
"Ah? Kok kalian juga disini?" Tanya Ara
"Ya iyalah disini, mau pulang takut gue Ra, ntar macan ngamokk" ujar Andra sembari melirik Alvi.
Ara yang melihat Andra melirik Alvi pun, juga mengikuti arah pandang Andra, "oh"
"Ya udah Kelen pulang aja lagi, dan ya makasih udah nganterin gue kesini, gue juga mau pulang ko"
"Hilih, ke mereka bilang makasih ke gue kaga_-" lirih Alvi yang masih terdengar oleh yang lain
Ara tak memperdulikan itu, "yaudah gue duluan ass-" ucapan Ara terhenti ketika ada seseorang mencekal tangan nya.
Ara mengernyit bingung, "knapa?" Tanya Ara dengan menaikkan satu alisnya.
"Ntar gue anter, makan dulu" ucap Alvi
Baru saja Ara akan menolak, Alvi membisikkan sesuatu pada Ara, "makan atau gue bilangin bunda Lo" mendengar kata bunda Ara hanya mendengus pelan
"Bangke"
"Duduk sana" suruh Alvi
Yuda dan Andra jangan ditanya lagi, mereka berdua seperti orang dongo yang sedang melihat Drakor tapi ga da translate nya.
"Lu bedua ngapa gitu?" Tanya Alvi memecah keheningan mereka
"Hah?" Sontak saja mereka tersadar kembali
"Kasih makan nya cepet"
"Eh iya ya" kaya yuda sembari menyodorkan sekotak makanan ke Ara.
Ketika Ara membuka kita makanan tersebut, Ara bingung antara memakan atau tidak,
"Loh knapa?"
"G-gue ga suka bubur ayam" setelah nya Ara nyengir kuda.
Alvi yang melihat pun menghembuskan nafas nya pelan, "yud kunci mana?"
"Buat apa?"
"Anterin anak orang nyari makan"
"Nih, trus Kite pulang naik apa?"
"Lah mana saya tau saya kan katak" balas Alvi skenanya
"bego" damprat Andra
Ara yang masih heran pun hanya duduk di sofa hingga, "eh, lu ngapain masih disitu ayok" seru Alvi
"Hah?" Sumpah kali ini Ara seperti orang dongo.
"Aish kelamaan" lalu Alvi menarik pergelangan tangan Ara pergi dari sana.
"Onoh si Alvi waras kan?" Tanya Andra pada Yuda
"Lah mana saya tau saya kan ikan" balas nya
"Lu bukan ikan, lu Bagong" kata Andra
"Syaland"
.
.
.
"Lo mau makan apa?" Tanya Alvi membuka suara, sebab dari tadi hanya keheningan yang melanda di dalam mobil yang mereka naiki sekarang."Hmm, sate itu aja" tunjuk Ara berbinar pada salah satu pedagang sate dipinggir jalan.
"Serius lu?"
"Knapa? Lo ga terbiasa?"
"Bukan gitu, gue heran aja, masih ada ya cewe mau di ajak makan di pinggir jalan" entah kenapa tak ada lagi jawaban, Alvi kemudian melihat kesamping ternyata Ara sudah ngacir duluan ke tempat penjual sate.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARALVI [Completed]
FantasyKepergian orang yang menjadi panutan dan cinta pertama baginya, membuat dirinya berubah! Hingga sebuah rasa yang dulu ada kini kembali menggerogoti dirinya, kesulitan yang telah dirasakan selama penantian panjang membuat dirinya tegas akan pendiria...