Hari demi hari berganti tak terasa kini mereka telah menyelesaikan ujian kenaikan kelas dan sekarang adalah hari dimana semua murid dibuat was-was akan nilainya, dimana hari yang mungkin adalah hari terakhir mereka bisa melihat matahari, terkesan lebay memang namun begitulah setiap orang memiliki pengalaman dan hidup yang berbeda.
Ada yang orang tua dari mereka yang akan marah jika nilai anak nya kurang memuaskan, dan ada juga yang sebaliknya, dan juga ada orang tua yang tidak terlalu memaksa anaknya untuk begini dan begitu dan jika mendapati nilai anaknya rendah mereka hanya akan menasehati dan begitu juga jika nilainya tinggi pasti juga akan ada nasehat yang akan dikeluarkan nya, sebenernya ga boleh ngebandingin ya, semua udah ada pada takarnya, namun author penasaran, nah kalian tim orang tua yang mana nih? Kalau author yang terakhir ya:v
Seperti bisanya laporan hasil pembelajaran siswa siswi SMA Arum akan diumumkan di lapangan disertai dengan kedatangan orang tua, yang mana acara penyambutan dilakukan oleh bu nela selaku wakepsek.
Hingga dimana sampai pada acara pembacaan pemuncak-pemuncak kelas hingga juara paralel, semua yang berada di lapangan merasakan jantung yang akan keluar namun berbeda dengan Ara ia hanya memandang bosan semua nya.
Sebuah notif mengalihkan perhatian ara.
my father my money
OnlineAyah tunggu diruangan aja ya sama bunda, ajak Alvi sekalian disini juga ada mama sama papa.
Ogheeyy 👍|
Ara kembali memasukkan handphone nya kedalam saku dan mulai mencari sosok yang akan ia ajak nantinya namun urung karna namanya terpanggil untuk maju kedepan.
Dan Ara tak perlu repot-repot untuk mencari orang yang disuruh untuk bersamanya tadi karna dia sudah berdiri dijejeran kelas XI IPA 2 barisan kedua sedang kan Ara akan memisah kan diri bersama Adelia refendra yang mana posisinya akan selalu bergantian dengan Ara.
Namun sekarang Ara lah yg berdiri didepan dan itu sangat tidak waw sama sekali, ia kembali mengeluarkan handphone nya dan membuka kembali room chat bersama sang ayahanda.
my father my money
OnlineYah, kita ketemunya dikafe aja deh, jangan di ruangan Ara ga siap kalo semuanya harus terbongkar sekarang.|
|Ya udah, dikafe Deket sekolah aja ya, kami tunggu disana.
|Oiya, nilainya ga ngecewain ayah kan?
Nanti ajalah yah, jangan sekarang Ara lagi badmood nih_-|
|Sip, nanti temenin Ayah maraton lagi ya.
Ara hanya membaca pesan dari ayahnya itu, karna sudah tau ujung nya yang dimaksudkan 'maraton' oleh ayah nya itu.
Dengan wajah masam Ara mendekat kepada Alvi sambil berbisik, "habis ini di ajak ayah ke kafe sebelah ada mama papa juga" dan diangguki oleh Alvi.
Ara kembali pada posisi nya kembali, "Del ga bisa ya kita ganti posisi? Risih gue diliatin banyak orang" sungut Ara pada Delia.
"Lo bego atau bodoh hah? Bukannya bersyukur ini malah (?) Argghh, emang sepupu gue selalu berbeda dari yang lainnya" kini tak hanya Ara yang berwajah masam Delia pun juga lantaran sangat kesal.
Selesai dengan acara di sekolahnya Ara langsung dihampiri oleh Alvi, "yok beb, jadikan?" Tanya nya.
Ara bergidik jijik, "najis Lo" sedangkan Alvi malah terkekeh melihat balasan Ara, Alvi menyusul Ara dari belakang masih dengan kekehannya, namun itu berhenti karna ada yang mengalihkan atensi Alvi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARALVI [Completed]
FantasiKepergian orang yang menjadi panutan dan cinta pertama baginya, membuat dirinya berubah! Hingga sebuah rasa yang dulu ada kini kembali menggerogoti dirinya, kesulitan yang telah dirasakan selama penantian panjang membuat dirinya tegas akan pendiria...