Brukkhh...
Gedebug...
Pranggg...
Suara meja, kursi dan makanan yang berjatuhan dari meja-meja kantin
"Mamposs lo babi" seru nada tak kala heboh kala melihat syila yang langsung jatuh hanya dengan sekali tarikan oleh Ara
"Auwwh...," Rintih syila
"Kan gue udah bilang lepas ya lepas dan Sekarang Lo harus nanggung semuanya" ucap Ara dengan senyum layaknya seorang psikopat
"Ternyata tarikan lo lumayan juga ya" kata Ara lagi sembari melepas ikat rambut nya dan membiarkan nya tergerai dan barulah ia beraksi dan hal itulah yang mem
"Lo fikir hanya karna gue jatuh terus lu fikir lo kuat" kata syila dengan sombong nya dan berusaha untuk berdiri
Plak...
Satu tamparan mendarat di pipi Ara, namun hal itu tak berarti apa-apa oleh ara,namun itu berhasil membangunkan macan di dalam diri Ara
Plak...
Satu tamparan yang begitu keras mendarat di pipi mulus milik syila dengan begitu kerasnya membuat sudut bibirnya mengeluarkan darah
"Brengsek lo jangan mentang-mentang Lo waketos Lo bisa main tangan gini dong" kata syila
"What?apa kata Lo? Main tangan? Gue?" Tunjuk Ara pada dirinya sendiri "Heyyo, ngaca! Yang mulai duluan siapa jingan, punya otak di pake jangan di pajang, upps lupa! Ga ada otak kan lo" kata Ara menjeda kalimatnya dengan memutari tubuh syila "dandanan kek Tante Tante girang aja bangga, Dateng-Dateng langsung nyerang gue dan Lo bicara mengenai main tangan, ngaca tolol"
"Anji*g Lo apa lo bilang bangsad...," Sergah syila yang mulai tersulut emosi eh ralat yang sudah emosi dan sekarang makin berapi-api mendengar perkataan Ara
Dan terjadilah sebuah pertunjukan aksi yang dimana Ara lah yang menguasai ring nya
Brukkhh....
Plak..
Gudubrakk...
"Mampus lu " kata Ara disela-sela kegiatannya
Sedangkan di seberang sana terdapat empat orang pemuda bulug ehh sorry ralat deng empat orang pemuda ganteng yang hanya kebingungan melihat orang berkerumun
"Ehh, nape tu bocah-bocah pada" seru edrick
"Lah mana saya tau saya kan ikan" kata Alvi menirukan kalimat yang sedang viral akhir-akhir ini
"Lah lu bukan ikan Al" ujar Andra
"Terus apa dong bang?" bukan Alvi yang menjawab melainkan Yuda yang mengajukan pertanyaan dengan nada yang dimirip mirip kan dengan Tante Tante girang seperti syila
"Lu katak bukan ikan" lanjut Andra
Krik...krik...krik
"Lu ngelawak yak bujank" ujar Alvi
"Semerdeka Kelen ajalah " ucap Andra pasrah
" Udah, hayoo kesono liatin Ade ape" ajak edrick penasaran
"Lu aje, males gue"
"Lah lu kan ketos Al"
"Lah kan masih ada waketos" ujar Alvi
"Asstagfirullah all lu berdosa bangeett, lu melepaskan tanggung jawab lu sebagai ketos, sedang kan waketos kan perempuan, kalo itu berantem bagi Mane oiik" ujar Andra menasehati
"Bacot lu, hayok lah" kata Alvi yang sudah mendapatkan hidayah dari perkataan Andra
"Ma sya allah babang Andra cucok deh jadi ustadz" cerocos edrick
"Diem" ujar Andra kembali dengan nada cool nya
Sementara itu Adel yang melihat syila sudah babak belur oleh Ara langsung menghampiri Ara untuk menghentikan Ara
"Ra udah Ra, tu bocah nantik mampus Ra" bujuk adell
"Biar- in aja dia mampus sekalian" kata Ara dengan nafas yang sudah tidak beraturan
"Mangkanya jangan maen maen lo sama gue kalo ga kuat" katanya lagi
Alvi end the gengs yang sudah tiba di TKP dan sudah melihat kejadian itu hanya menganga melihat kekuatan Ara
"Astaghfirullah dedek Ara kok kaya gitu" cicit edrick
"Ga tau serem juga yak" kata Andra
Sedangkan Yuda yang sudah mengetahui bahwa Ara yang sudah mendapati sabuk hitam di taekwondo dan sabuk kuning dalam dunia persilatan dan juga pernah menjuarai turnamen tinju atau boxing itu hanya terpesona
Sedangkan Alvi? Kaget dan tak ada nyali untuk memisahkan namun Jabatan yang memaksa nya untuk memisahkan
"Ya Allah jika ini akhir hidup hamba, hamba mohon jangan di tangan cewe ngeselin itu ya Allah" harap Alvi dalam do'anya
"SUDAHH BERHENTI" kata Alvi tegas dengan setengah berteriak
Namun bukan Ara namanya jika mengiyakan perkataan orang lain disela-sela kegiatannya
Hingga sebuah tangan kekar menariknya hingga membuat Ara jatuh dalam pelukan cowo tersebut
Deg
"Sape nih," kata Ara dalam hati
Dan hal tersebut mampu membuat Ara melakukan masalahnya barusan
"Wuuahh, pemandangan yang asik untuk dilihat" gumam Ilham yang melihat Alvi memeluk Ara ya walaupun itu hal spontan yang dapat terjadi ketika ditarik
"Nyaman Lo gue peluk ha?" Tanya Alvi pada Ara
Ara yang mendengar kalimat yang seperti sebuah ledekan tersebut hanya menegakkan diri dan melepas pelukan Alvi
"Pala bapak Lo nyaman" ketus Ara
"Keruang kepsek segera" kata Alvi tegas dengan suara dingin nya
"Hilih sok ke ruang kepsek segala, gue bosen tau ga dikit-dikit ruang kepsek, apa-apa ruang kepsek, coba aja kalo disuruh pulang kan gue jadi enak" dan tentunya semua itu hanya diteriakkan dalam hatinya.
Dan dengan terpaksa hanya bisa mengekori Alvi dari belakang menuju ruang kepsek
.
.
.
Bersambungƪ(‾.‾")┐
KAMU SEDANG MEMBACA
ARALVI [Completed]
FantasyKepergian orang yang menjadi panutan dan cinta pertama baginya, membuat dirinya berubah! Hingga sebuah rasa yang dulu ada kini kembali menggerogoti dirinya, kesulitan yang telah dirasakan selama penantian panjang membuat dirinya tegas akan pendiria...