Ciaaaa, lama ga update nih ga ada yang kangen kan hehe.
Acu udah sekolah full seperti biasa sekarang dan itu full, jadi lebih sedikit waktu buat nulis, hehe
Udah segitu doang info nya hahah, Happy reading and enjoy with my story'
.
.
.Hubungan dua pasang dara yang sedang hangat-hangatnya itu berjalan dengan baik, meski ada beberapa penghalangnya namun tetap seperti biasa saja, gimana ya jelasin nya mereka tak seperti pasangan yang suka mengumbar keuwuan yang membuat para jomblo kit heart, mereka apa adanya, dimana seorang Ara yang sudah kembali sedikit mendingin pada publick dan Alvi yang sedikit manja jika berdua dengan sang pacar.
"Ra, nanti sore jalan yuk kemana gitu ntar gue jemput serius no bohong-bohong, oke jam empat ya gue ke rumah sekalian minta ijin" celutuk Alvi yang dijawab sendiri.
Ara menggeleng karna belum memberikan persetujuan, "dih! Apaan Lo gue belum nyaut juga, ga ya! Gue ga mau mager" bantah Ara.
Alvi menggeleng kan kepala dengan telunjuk yang bergoyang kekanan dan kekiri sesuai dengan kepala nya bergerak, "no Ara no, don't bantah-bantah I okay, because i don't like bantahan you know baby" ucapnya menggelikan.
Ara bergidik jijik, "you kalau speaking don't setengah-setengah okay, and satu lagi i don't like you paksa-paksa, and i juga geli you call call me baby" balasnya
"Heh Lo juga gitu ya, tapi serius nanti gue jemput kita jalan-jalan kemana gitu, kan juga udah lama ga jalan, ya ya" manjanya dengan rengekan.
Ara hanya mendelik kan matanya, dan Alvi yang bersorak senang karna delikan mata Ara berarti persetujuan untuk pergi.
.
.
.Lihat Ara yang tadinya menolak untuk pergi kini tengah bersiap-siap padahal belum jam empat bukan kah ini suatu keanomalian Ara? Sungguh aneh, apakah ia sudah masuk kedalam jaring cinta kembali?
"Make apaan anjirt" umpat nya ditengah nge-grasak grusuk lari yang berada di walk on closet nya.
"Ini? Ga deh siapa tau Alvi jemput nya pake motor ngapain gue pake rok, pake dres? Ya kali gila gue kalo make beginian" dan pada akhirnya pilihannya hanya jatuh pada outfit black and dark blue kesukaan nya.
Ya walaupun warna hitam emisivitasnya jauh lebih besar tapi itu menjadi favorit colour nya sejak dulu
Ara sedang nunggu Alvi yang ga datang-datang.
Sudah jam empat lewat 30 menit yang artinya sudah setengah jam sudah Ara menunggu di depan rumahnya, bahkan ia melewatkan waktu ngemil dan rebahan nya.
Ara berdecak malas, "ini niat ngajakin jalan ga sih? Huft sabar baru 30 menit loh Ra, siapa tau jalanan macet" ucapnya menenangkan dirinya sendiri.
Bahkan Pram sang ayah yang pulang kerja terheran-heran karna ini jam sang anak gadis nya itu berleha-leha sambil ngemil berkedok diet tapi kenapa rapi dan duduk diluar?
KAMU SEDANG MEMBACA
ARALVI [Completed]
FantasyKepergian orang yang menjadi panutan dan cinta pertama baginya, membuat dirinya berubah! Hingga sebuah rasa yang dulu ada kini kembali menggerogoti dirinya, kesulitan yang telah dirasakan selama penantian panjang membuat dirinya tegas akan pendiria...