#_53. Batal

29 6 29
                                    

Semenjak bertemu Diego dan melepaskan seluruh isi hatinya Ara menjadi jauh lebih ikhlas akan masa lalunya, hidupnya sedikit lebih terarah dan memang benar jalan keluar dari suatu masalah adalah dengan menyelesaikan nya bukan? Jangan lari karna lari ga akan pernah menyelesaikan permasalahan.

"Woilah, Bu kepsek sendirian Bae gabung boleh nih?" Nada dan juga ada olive juga Adel datang menghampiri Ara yang sedang mojok sendirian di tangga menuju kantin.

"Ish apaansih nad" kata Ara pada nada yang justru dibalas kekehan oleh nada.

"Ngapain disini sendiri Ra? Biasanya juga Lo bakal nungguin atau ga bakal bareng-bareng lah sama kita, tapi kok Lo Maen duluan-duluan aja" Adelia pun bertanya perihal keanehan sepupunya hari ini.

"Em gapapa sih, sebenarnya gue abis ketemu tadi sama Diego" ungkap Ara jujur, membuat tiga temannya terplongo.

"Jangan bilang Lo balikan lagi ya Ra!" Olive pun tersulut sehingga mengeluarkan nada yang tertekan.

Ara tersenyum tenang dan geleng-geleng kepala melihat respon teman-teman nya, "ga, siapa bilang gue balikan?" Tampak raut lega dari nada, Adel dan juga olive membuat Ara terkekeh kecil.

"Justru gue ngerasa udah lega, karna udah bicara sama dia" ujar Ara.

"Hah? Maksudnya maksud?" Tanya Delia lagi.

"Ya gitu deh, gue atau lebih tepatnya kita udah bicarain semuanya dan nyampein isi hati dan ya I've really come to a level where everything has been forgiven, berdamai dengan masa lalu ternyata ga seburuk yang gue bayangin"

"Dan sekarang?"

"We just friend, bukan kah itu lebih baik" bukan Ara yang menjawab melainkan Diego yang datang dari arah kantin menuruni anak tangga.

"Maaf tapi gue denger sedikit tadi, dan gue juga mau minta maaf sama kalian semua karna udah nyakitin sahabat kalian dulunya, and now it's okay if we're friends?" Tanya nya yang tentunya ditujukan pada teman-teman Ara, serta permintaan maaf yang terlihat tulus.

Mereka semua diam dan menatap Ara yang sedang tersenyum dan mengangguk, kemudian mereka pun juga ikut tersenyum dan juga mengangguk pertanda bahwa mereka memaafkan dan menerima semuanya.

"we support all the best according to Ara"

Diego tersenyum, senyum yang dulu membuat Ara terpikat namun kini tak lagi, "makasih, kalo gitu gue duluan oh iya nih buat Lo Ra" ucap Diego kemudian memberikan sebuah amplop putih yang diterima dengan ragu oleh Ara.

"Buka nya dirumah aja, jangan disini soalnya banyak yang kepo" kelakar nya kemudian berlari meninggalkan Ara dan juga cs nya yang sudah siap bertempur.

"Enak aja Lo, sini Lo jangan lari" ucap nada berapi-api, Ara terkekeh melihatnya.

"Pulang kuy, guru ada rapat" perkataan Ara mampu membuat emosi nada normal kembali.

"Seriusly Ra? Wow amazing, kuy lah tapi Nongki dulu kita" kemudian nada menarik tangan Ara dan juga olive.

"Lah nad gue kok ga di seret sih?" Kesalnya Delia, sebab hanya dia yang tidak ditarik oleh nada.

"Loh mau kurban Lo? pake acara diseret-seret segala! Udah buru tangan gue cuman dua mau Lo gue seret pake kaki?" Dan Delia pun dengan menghentakkan kakinya berjalan dengan kesal mengikuti nada yang sudah menjauh dari nya.

***

"Lo Dateng kan Ra besok Sama malem nya? Ya Dateng lah yakali engga, kepsek nya elo gimana ga Dateng coba" nada bertanya kemudian menjawabnya sendiri, hal itu membuat Ara sontak membulatkan matanya.

ARALVI [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang