#_33. kecerobohan yang mendatangkan kesialan

53 20 1
                                    

Happy reading,

Enjoy ya!❤️😇

Siang hari di kediaman Pratama, sama seperti sebelumnya hanya sekarang pak Pratama tidak ke kantor alhasil kini Ara, disti-bunda ara dan juga Pratama-ayahnya tengah berkumpul sambil bercekcok ria atau saling bertukar pengalaman.

Sementara teman-teman nya sudah kembali ke rumah masing-masing sejak tadi.

"Kamu udah izin ga masuk Ra?" Tanya Pratama

"Udah dong yah, itu tuh gampang buat Ara" jawabnya dengan bangga

"Iya, yang ada kuasa mah beda" sahut disti yang berada di samping kanan ara sementara ayah nya berada di samping kirinya alhasil aralah yang berada di tengah-tengah

Ara yang mendengar kata kuasa pun teringat akan sebuah kartun favorit nya, "kuasa apapun? Angin? Topan? Elemental? Atau apa Bun?" Tanya nya dengan sumringah.

"Kamu ini yah, udah gede nontonnya masih aja yang begitu, maksud bunda itu kekuasaan bukan kuasa tiga seperti kartun kamu itu" kata disti dengan nada kesalnya.

Sedangkan Ara hanya cengengesan tak jelas, "ya mau gimana lagi bund, habisnya bagus sih, apalagi yang galaxy wiihhh ajibb tenan" katanya.

"Ya ga yah?" Tanya Ara pada ayahnya sebab ayahnya adalah pengagum papa Zola dan hanya Ara yang tau dan sekarang tamat lah riwayat Pratama readers ARALVI bakalan tau.

"K-kamu apaan sih Ra" gugup Pratama, Ara hanya membalas dengan senyum mengejeknya, sementara disti? Dia hanya menatap suami dan anak nya bergantian dengan tatapan bertanya.

Ara tersenyum pada ayahnya bukan senyum biasa namun senyuman yang ditujukan adalah senyuman jahilnya. Sedangkan Pratama sudah memelototi Ara Seolah berkata 'jangan macam-macam' namun tak berpengaruh pada Ara.

"Bun, bunda tau ga..., Kalo" Ara sengaja menggantung kan ucapannya sambil melirik Pratama yang senantiasa memelototinya.

"Bunda ga tau, emang apa?" Sambar Adisti yang sudah penasaran.

"Tunggu bentar bund, buru-buru banget ya ga yah?" Tanya Ara dengan senyum mengejek.

"Mau apa kamu?" Tanya Pratama pasrah, ia sudah hafal betul bagaimana sikap putri kecilnya ini.

"Nah gitu dong dari tadi, kan ga perlu ribet-ribet dan berlebit-lebit" ucapnya.

"Kita jalan-jalan yuk yah bund, kita juga udah lama ga kumpul bertiga, berhubung kak yuni udah keluar dari keluarga trus Abang yang ga tau jalan pulang jadi enak Ara yang jajan sendiri nanti, biar bisa bantu ayah sama bunda ngabisin duit" katanya sambil menaik turunkan sebelah alisnya.

"Siapa lagi coba yang mau morotin ayah selain kamu" kesal Pratama.

"Mau ga nih?"

"Ya udah iya, oh iya tapi nanti malam jam 8 kita ada acara keluarga berhubung besok kamu mau pergi camping" ingat Pratama.

"Kapan yah? Nanti malam?"

"Iya, kamu bisa kan? Bisa ga bisa harus bisa ayah ga mau tau, kalo ga mau gajadi jalan-jalannya" ancam Pratama, sedangkan bunda Ara hanya geleng-geleng kepala melihat ayah and anak itu.

ARALVI [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang