#_40. the black tigers

30 8 9
                                    

Kumpulan remaja yang tengah bercanda ria itu seperti saling melengkapi satu sama lain, dengan satu perempuan di tengah-tengah mereka tak menghalangi solidaritas mereka, mereka the black tigers.

Sebuah geng dibawah pimpinan seorang perempuan, seorang perempuan berdarah dingin yang mampu membaur, membimbing dan bertanggung jawab atas jabatannya, dia Adisti Ara, Queen Adisti Ara.

Sesuai dengan nama panggilannya disini ia benar-benar di layani dan dihormati layaknya ratu, "gimana kabarnya si ager-ager? Tumbenan ga nantangin kita lagi?" Itu adalah pertanyaan dari queen the black tigers.

Salah satu anak black tigers pun menyahut, "ga tau juga Bu bos, ga ada kabar nya mungkin kena mental kali Ama yang kemaren" ujarnya mengendikkan bahu.

Salah satu anggota yang bernama Alex selaku orang yang banyak mendapatkan informasi atau banyak koneksi berbicara, "gue denger, si ager-ager dan geng nya di serang anak geng baru dan mereka dipaksa buat bubarin geng nya konsekuensi dari kekalahan mereka"

Ara mengangguk faham, "kita harus lebih hati-hati sekarang, karna makin banyak geng-geng yang bakalan nge-hancurin kita" katanya dan disetujui yang lainnya.

Berhubung sekarang sudah sore Ara pun izin pamit, "kalo gitu gue balik dulu, kalian kalo mau nginep atau mau apapun terserah yang penting jaga diri kalian semua"

"Siap Bu boss" jawab mereka.

Setelah kepergian ara, Alif selaku orang yang dekat dengan ketuanya itu merasakan sebuah perasaan tak enak, dengan cepat ia mengikuti Ara dari belakang untung saja Ara masih belum jauh.

Dan benar dugaan Alif tak jauh di depan sana Ara dihadang oleh sekelompok orang yang seumuran dengan mereka, tak langsung menghampiri Ara tapi ia menghubungi anak-anak lainnya untuk segera menyusul.

Sementara Ara, ia tetap tenang walaupun sudah dihadang oleh sekumpulan orang itu, si pria yang berada diposisi paling depan maju kedepan untuk menantang Ara.

Tampa banyak basa basi Ara turun dari motor Tampa melepas helm full face nya, "kenapa?" Tanya Ara.

Si pria itu tertawa remeh dan dibalas decih-an oleh Ara.

"Jadi ini bentukannya leader black Tiger? Ciaa bocil banget tuhan" tawa meremehkan nya menggelegar dan diikuti anggota nya yang lain.

Tak begitu memperdulikan Ara kembali bertanya, "ada urusan apa kalian sama gue?" Dengan suara nya yang sedikit memberat, jujur Ara dalam berbicara sedikit susah dikarenakan suaranya yang sulit keluar terkadang suara nya juga sangat cempreng jadi ia bisa mengkondisikan suaranya.

"Kalem dong, jangan buru-buru Maen dulu yok Ama kita-kita"

Ara tetap berdiri pada posisinya Tampa membalas kata-kata sampah orang didepannya ini.

"Ck, belagu banget nih bocah!"

"Terus mau Lo apa?" Balas Ara tak mau kalah.

"Lawan gue, kalo Lo menang Lo boleh pergi, tapi gue pastiin Lo ga bakalan bisa pergi sih soalnya Lo bakalan.., ya kita sama-sama tau lah" sombong nya.

"Ga usah kebanyakan bacot deh Lo!" Bentak Ara dan memulai dengan melayangkan satu pukulan dan sayangnya itu tepat sasaran mengenai pipi pria itu, sedikit syok namun pria itu kembali mengkondisikan wajahnya.

"Boleh juga pukulan Lo, tapi cuman segitu?" Ejeknya lagi.

Ara tertawa mengejek, kepala nya sudah pegal memakai helm yang lumayan berat ini, ia berbalik menuju motornya dan melepaskan helm tersebut dan tak lupa memakai maskernya, rambut yang lurus terurai lepas begitu saja mengikuti semilir angin bergerak kesana kemana.

ARALVI [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang