***
Knock...knock...knock
"Masuk" ujar Ara dari dalam ruangan nya
"Selamat pagi buk, kami orang tua dari syila Mayesa" kata wali murid syila
Ara pun memutar kursinya dan melihat siapa Mayesa yang di depannya ini, apakah Mayesa yang dia kenal atau tidak
Dengan seketika mereka saling terkejut
" Bapak Mayesa dan ibu Clarisa benar?" Tanya Ara seolah olah baru mengenal orang tersebut
"Iya" jawab mereka sopan
"Silahkan duduk" pinta Ara dengan nada formalnya
"Langsung to the point aja kenapa saya memanggil kalian kesini dan juga kalian penasaran kan kenapa anak kalian babak belur?" Duga Ara
"Iya buk Ara"
" Jangan panggil saya buk karna saya masih kecil, dan satu lagi jangan beberkan identitas saya sebagai kepsek" pinta Ara
"Tentu" jawab mereka pasti
"Lihat" suruh Ara dengan memperlihatkan rekaman cctv dari komputer nya
Orang tua syila yang melihat langsung menganga melihat kelakuan anak mereka di dalam rekaman tersebut
"Kalo kita bermain sepertinya seru juga yah sekarang" kata Ara dengan wajah datar dan senyum tipis
"Maksudnya nak?" Tanya Clarisa selaku ibu syila yang tidak mengerti maksud Ara
"Perusahaan" kata Ara dan hal itu membuat kedua ortu syila kaget
"Maafkan kelakuan anak bapak Ra, dan bapak janji akan bertanggung jawab atas hal ini, dan tolong jangan pecat bapak" pinta pak Mayesa pada Ra
Perusahaan? Perusahaan apa ya?
Flashback on
"Pak saya mohon pak beri saya waktu untuk melunasi hutang-hutang saya pak,saya janji akan segera melunasinya pak" pinta seorang pria"Sudah tidak ada lagi toleransi untuk anda, ini sudah melebihi tenggat nya"
Dan pria tersebut meninggalkan pria yang memohon padanya tadi
Dengan rasa penasarannya seorang gadi yang masih berusia 16 tahunan itu menghampiri pemuda yang memohon tadi
"Maaf pak, apakah saya boleh bertanya? Kenapa bapak memohon kepada orang tadi?" Tanya Ra to the point
"Siapa kamu? Dan ini bukan urusan kamu" kata pria tersebut
"Kelihatannya anda sedang butuh uang ya?" Tanya Ara lagi Tampa memperdulikan perkataan pria tadi
"Saya bisa bantu, berapa pun yang Anda butuhkan tapi dengan satu syarat" kata Ara
"Bisa bantu apa kamu, sekolah saja yang benar, dan jangan mengurus masalah orang lain" kata pria tersebut
"Anda butuh uang berapa untuk perusahaan ini supaya tidak di sita oleh rentenir tadi?"
"Kamu siap? Kenapa kamu tau?"
"Saya ara dan ingat satu hal, tidak ada yang tidak saya ketahui" kekeh Ara
Dan Ntah bagaimana pria tersebut menceritakan semuanya pada Ara
"Oke pak Mayesa, begini saja, Ara akan bantu bapak dengan dana tapi dengan satu syarat" kata Ara
"Apa?" Tanya pak Burhan
"Perusahaan ini nantinya diatas namakan nama saya dan CEO perusahaan itu bukan bapak lagi bapak akan turun jabatan sebagai manager perusahaan ini" kesepakatan yang dibuat Ara
"Baik, saya setuju" kata pak Burhan
Flashback off
Namun bukan Ara yang menjadi CEO nya melainkan bapak Endra Yap bapaknya si adel, hanya mereka mereka saja yang mengetahui bahwa Perusahaan itu milik Ara sekarang
Bapak Endra sebenarnya juga punya banyak perusahaan tapi sebagai oom yang Baek ye kan harus menolong ponakan tercuintanya ini
Oke kembali ketopik awal
"Ra bapak mohon Ra, hanya itu satu-satunya pencaharian bapak Ra, maaf kan syila Ra" mohon pak Mayesa pada Ara
"Oke baik, saya maaf kan asal dia meminta maaf kepada saya secara langsung dan yah jika dia mengulanginya lagi say ga akan segan-segan untuk buat kalian sekeluarga menjadi gelandangan" ancam Ara dengan menekankan kata katanya
"Makasih Ra, baik bapak akan menjaganya dan bapak siap dengan konsekuensinya nantik"
"Kalau begitu kami pamit undur diri" pamit mereka sopan
"Silahkan"
.
.
.
"Dasar kamu anak tak tau diuntung, kamu bisanya cari masalah aja,kamu tau karna kelakuan kamu tadi pekerjaan ayah jadi taruhannya!" Bentak Mayesa pada syila"Kenapa ayah marahin aku, bukan aku yang salah yah" ucap syila
"Apa kata kamu? Kamu ga salah? Dasar anak kurang hajar jelas jelas kamu yang memulai tak tau diri!" Bentak Mayesa dan
Plak..
Satu tamparan mendarat di pipi syila
"Auuwh, kenapa ayah jadi bela anak itu, dan kenapa ayah nampar syila"
"Kenapa? Karna dia lebih berharga daripada kamu" ucap Mayesa tajam pada putrinya itu
"Sebegitu berharga nya orang lain daripada anak ayah sendiri?" Tanya syila yang sudah terisak
"Besok kamu harus minta maaf ke Ara!" Perintah Burhan dan tak bisa di bantah lagi
Clarisa? Dia sekarang lebih memihak suaminya dikarenakan anaknya ini sudah keterlaluan
"Awas lo ra, akan gue bales lo" gumam syila dalam hati
.
.
.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
ARALVI [Completed]
FantasyKepergian orang yang menjadi panutan dan cinta pertama baginya, membuat dirinya berubah! Hingga sebuah rasa yang dulu ada kini kembali menggerogoti dirinya, kesulitan yang telah dirasakan selama penantian panjang membuat dirinya tegas akan pendiria...