Jangan hanya diam jika kau ada masalah,
Karena diam ga akan menyelesaikan Masalah.
_alviaditama_Happy reading
Semoga syuka
ಡ ͜ ʖ ಡ
.
.
.
Diam,sendiri, hanya berteman sepi itulah yang dibutuhkan Ara saat ini, sendiri di balkon kamarnya, sekolah? Dengan tampilan yang acak-acakan kek sekarang? Ara lebih memilih untuk meliburkan diriMelamun hal itu yang bisa Ra lakukan sekarang setelah emosi ya mereda hingga suara seseorang membuyarkan lamunan Ara
"Ra lu di mana?" Teriak seorang laki-laki yang memasuki kamar Ara
Ara tak menjawab hingga bang Riki menemukan keberadaan Ara"Lu Napa lagi, jangan ngelamun ntar kesambet" peringat Riki
Dan masih tak ada jawaban,diam itulah situasi sekarang, bukannya Riki tak ingin berbicara dengan adik nya itu hanya saja ia takut jika hal yang ia bicarakan nanti malah memancing emosi Ara kembali
"Ra..," panggil Riki lembut
"Hmm?"
"Kenapa ga mau di jodohin?" Tanya Riki hati hati, takut akan kembali membangunkan macan yang sedang tertidur
"Gue ga mau bang! Masa depan gue masih panjang dan gue ga mau nyia-nyiain masa Depa gue dengan perjodohan kek gini!" Jelas Ara tegas
"Heh Ra jaga tuh mulut!" Peringat Riki lagi
"Naon? Simpé ? Anu kedah dijaga nyaéta kanyataan anu leres?! " Tanya Ara dengan nada remeh nya
(Apa? Jaga? Apa yang harus dijafa emang itu kan kenyataan nya)
"Ra..., Belum tentu itu merusak masa depan Lo Ra, ayah juga ga mungkin ngerusak masa depan Lo , lagipula ini juga baru perjodohan bukan pernikahan ra! Inget itu" bentak Riki yang mulai emosi dan meninggalkan Ara sendiri supaya adiknya itu bisa memikirkan kata-kata yang ia keluarkan barusan
"Hiks... Hiks, gue capek kalo kek gini hiks..."Ara mulai menangis merenungi apa yang abangnya bilang barusan, padahal baru sebentar ia tenang, ia baru bisa untuk tenang pada pukul 5.00 dini hari karna Riki baru sampai
Flashback on
"Yah,, ayah ga kasian apa yah sama Abang?ayah pengen Abang ga ada lagi yah di dunia ini?" Tanya Riki ngawur, Yap Riki baru tiba pukul 4.30 dini hari dan sudah dihadiahi sebuah masalah oleh ayahnya" Bang sekali ini aja ya, Abang ga kasian sama Ara, dari tadi loh bang dia kek gitu" bujuk Pratama pada putranya itu
"Yah...," Kata Riki menjeda ucapannya
"Disaat dua bulan lalu Iki balik lagi kerumah ini karena apa? Karena Ara emosi lagi kan? Dan kata kata ayah yang Iki ingat gini 'bang kali ini aja ya,Abang ga kasian liat ara' Kitu kan yah?" Tanya Riki lagi dengan menirukan perkataan ayahnya dua bulan lalu"Leres, kumaha deui, lanceuk, ngan lanceuk anu tiasa tenang ara" kata Pratama
(Ya gimana lagi atuh abang,cuma Abang yang bisa nenangin Ara)
"Ya udah" pasrah riki, hingga berakhir membuat Ara tenang
Flashback off
.
.
.
" Nih Ra makan dulu, ntar sakit" _riki"Iya taro situ aja"
" Yodah Abang ke bawah dulu"
"Iyaa"
.
.
.
" Udah kamu jangan balik dulu, kan kakak kamu nikah nya enam hari lagi" ujar disti" Iya bund, lagian nanggung juga harus balik lagi,"
"Ara gimana? Udah makan dianya?" Tanya disti khawatir
" Udah kek nya"
.
.
.
" Lah si Ara kemana njirtt, kok ga sekolah?" Tanya Adel bingung pada dua sahabatnya"Tau" balas nada
"Kamu kenapa nad? Pms ya?" Tanya olive di karenakan tidak biasa biasanya nada jutek seperti itu
"Iya, biasanya lu kek lambe turah" ungkap Adel
"Lah si anjirrtt kamu berdoca anett,
Lagian gue heran deh sama kalian, gua nyinyir salah, diem salah, jutek juga salah, terus gue harus gimana lagi?" Tanya nada" Kek nya menghilang dari bumi ini terus pindah ke Pluto deh NAD, baru lu ga akan ada salahnya lagi" usul Adel ga ngotak
"SETUJUU" sahut olip
"Asstagfirullah berdosah, si Adel lucnut nya kaga ketulungan weii" ujar nada dramatis
"Si olip udah ga cinta lagi ya Ama nad, kok olip juga setuju kalo nad pindah Pluto" ujar nada dengan nada yang dimirip mirip kan dengan bocah
" Jijiks" kompak Adel dan olip
"Gue udah enek nad" balas olip juga tak kalah ngotaknya
" Serah lu serah, niatain aja terus biar kuburan Kelen lapang nantik ye kan biar ga dapet Siska kubur" kesal nada
"Aamiin" balas Adel dan nada
.
.
.
BersambungSorry kalo gaje gabut bat soalnye
Salam hangat dari author yak,
Semoga syuka
(✿^‿^)
KAMU SEDANG MEMBACA
ARALVI [Completed]
FantasyKepergian orang yang menjadi panutan dan cinta pertama baginya, membuat dirinya berubah! Hingga sebuah rasa yang dulu ada kini kembali menggerogoti dirinya, kesulitan yang telah dirasakan selama penantian panjang membuat dirinya tegas akan pendiria...