#14_gegara seblak

71 33 4
                                    

Lakukan apapun dengan tepat, bukan hanya cepat.
Keberhasilan tidak bisa dihalangi jika yang kamu lakukan gelas tepat.
_adistiarapratama_
***

"Keruang kepsek segera" kata Alvi tegas dengan suara dingin nya

"Hilih sok ke ruang kepsek segala, gue bosen tau ga dikit-dikit ruang kepsek, apa-apa ruang kepsek, coba aja kalo disuruh pulang kan gue jadi enak" dan tentunya semua itu hanya diteriakkan dalam hatinya.

Dan dengan terpaksa hanya bisa mengekori Alvi dari belakang menuju ruang kepsek


***

"Ada apa ini kenapa kalian keruangan saya?" Tanya buk nela selaku guru BK dan juga wakil kepsek

"Mohon maaf buk, ini ada kasus perkelahian buk, antara waketos dengan kelas XI, yang mungkin juga anggota OSIS buk" ujar Alvi sopan

"Ara? Ada masalah apa?" Tanya buk nela pada Ara

Ara yang melihat ada kesempatan untuk berbicara langsung mengkode buk nela agar bisa membuat Alvi tidak ikut dalam permasalahan ini

Buk nela yang faham akan maksud Ara langsung mengajak Alvi untuk membicarakan sesuatu hal diluar

"Al, kita keluar dulu ada yang mau ibuk omongin penting"

"Tapi buk mas-," belum sempat Alvi menyelesaikan kalimatnya buk nela memotong terlebih dahulu dan menyeretnya keluar

"Ini jauh lebih penting daripada masalah itu, nanti akan ibuk urus dengan kepsek sekaligus"

Dengan berlapang dada Alvi pun mengiyakan ajakan buk nela

Sementara itu Ara menelfon seseorang

"Keruangan saya segera!" Perintah Ara pada orang tersebut

Dan tak lama sebuah ketukan pintu dari luar

"Masuk"

Dan masuklah seseorang yang seperti staf di sekolah itu

"Ada apa mba?" Tanya orang itu yang tak lain bernama pak amat

"Buat surat pemanggilan wali murid syila segera" ucap nya disertai nada dingin nya

"Baik mba" balas pak amat

***

"Ada masalah apa buk?" Tanya Alvi pada buk nela

"Sebenarnya ibuk pengen minta tolong sama kamu"

"Tolong apa buk?"

"Tolong beliin ibuk seblak di depan yah" pinta buk nela

"Hah? C-cuma beli seblak buk?" Cicit Alvi

"Iya, kamu ga mau Al?" Tanya buk nela lagi

"M-mau kok buk" gagap Alvi karna seperti sedang dipaksa untuk membelikan seblak

"Dasar cewe, cuma seblak aja yang ada didalam otaknya, apa semua cewe gitu ya?, Apa tadi seblak lebih penting dari masalah tadi"gerutunya dalam hati

"Kamu kenapa nak, ga mau?" Tanya buk nela yang membuat Alvi terperanjat kaget

"Asstagfirullah buk, mau kok buk" jawabnya dan langsung pergi dari sana

Sebenarnya seblak itu bukan buat buk nela tetapi buk nela berinisiatif untuk membelikan nya untuk Ara dan kebetulan Alvi disuruh keluar oleh Ara
.
.
.
"Mba ini surat nya" kata pak amat takut, takut nanti dirinya akan dimarahi, dan benar saja ketakutan nya menjadi sebuah kenyataan

"Buat saya pak?" Tanya Ara sok polos

"Ehh, buat syila mba" kata pak amat

Lalu Ara menjulurkan tangan dan di jabat oleh pak amat

"Kenalin Adisti Ara " kata Ara dengan menekankan namanya

"Berikan kepada SYILA SEGERA!" Bentak Ara yang langsung menciutkan nyali pak amat

"B--baik mba" katanya lagi

"Ya Allah jantung ku" kata pak amat sembari mengelus dada
.
.
.
"Buk ini seblaknya" kata Alvi

Bu nela yang mendengar itu langsung menjawab, "kasih ke Ara di ruang kepsek" katanya tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop

"Loh kok buat Ara buk?"

" Ibuk berinisiatif aja beliin Ara kasian dia belum makan"

"Ya udah buk" kata Alvi segera pergi dari ruangan buk nela

"Kalo tau gini gue nolak" gumam Alvi

"Ekhem, saya masih mendengar Al" ujar buk nela yang langsung membuat Alvi berlari menuju ruangan kepsek
.
.
.
"Nih buat Lo"

"Dihh paan, gue ga pesen" Herman Ara eh ralat heran

"Buk nela beliin"

"Oh" balasnya jutek dan membuka bungkus seblak tersebut

"Masya allah semua orang kek gini yah" ujarnya dalam hati

"Pergii"kata Ara pada Alvi yang dibalas dengusan oleh Alvi
.
.
.
"Whatt, mayesa mana neh" kata Ara sembari membolak-balikkan selembar kertas yang berisi biodata syila

"Apa mayesa yang itu yah?" Tanya Ara pada diri sendiri

"Tau lah bomat"
.
.
.
"Lah Napa kusut kitu muka na" tanya Yuda dengan logat Sunda

"Teu kunanaon" balas Alvi

(Gapapa)

"Serius lu?"_andra

"Hadehhh, itu tuh buk nela" kesal Alvi

"Kunaon? "

(Kenapa?)

"Leres, kuring dititah mésér seblak "

(Masa iya tadi gue disuruh beli seblak)

"Lah kan cuma beli seblak Al, lu perhitungan banget Ama guru" _ yuda

" Bukan masalah perhitungannya"

"Teruss?"

"Anjeunna nitah kuring mésér lawon pikeun budak awéwé éta"kata Alvi dengan wajah kesalnya

(Masa iya gue disuruh beli seblak buat cewe ngeselin itu)

"Siapa, Ara?"tanya Edrick

"Hmm" gumam alvi

"Napa salahnya sih, kan b aja, seharusnya lu bersyukur bisa berhubungan dengan most wanted girl di sekolah kite"_ Edrick

"Serah lah, gue mo molor"_ Edrick

"Molor teruss, cita cita aja yang gede"_ejek yuda
.


.
.
Bersambung....

ARALVI [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang