#_35. Akrofobia

57 18 4
                                    

JANGAN LUPA BACA,

DAN TINGGAL KAN KRISAN KALIAN UNTUK CAHPTER INI SUAPAYA AKU BISA MEROMBAK CERITA AKU DENGAN MASUKAN-MASUKAN KALIAN SEMUA

DAN JIKALAU BERBAIK HATI SILAHKAN VOTE YA DI SETIAP CHAPTER NYA.

SORRY TYPO BERTEBARAN

=================================

"AAAAAAA...,"

=================================

Pekikan riuh dan sorak Sorai terdengar histeris, melihat sang most wanted boy and girl SMA Arum kini tengah berpelukkan akibat ulah kecerobohan Alvi. Bukan berpelukan lebih tepatnya reflek Alvi yang sangat bagus nan mampu menyelamatkan Ara.

"WOIILAH ARAA, GUE CARIIN LO DARI TADI TAPI LO MALAH MESRA-MESRAAN BANGKE, SINI GA LO" pekik delia dari dalam bus.

Nada yang duduk disampingnya Delia menggeleng malu dengan kelakuan monyet nya Delia, "ajegilee, malu bego teriak-teriak kek gitu"

"Tapi itu liat pake dengkul eloo, kota daritadi nungguin bego eh malah pamer keuwuwan dianya" histeris Delia

"Husst, lebay deh Del" kata olive.

Sementara Ara tersentak akan teriakan Delia yang mungkin bisa menembus antariksa yang memecahkan gendang telinga para alien-alien di sana yang mana mereka harus membuat sebuah dinding pembatas antara antariksa dan bumi yang kedap suara. Eh? Jadi ngawur!

"Eh-mm, maaf dan m-makasih Al" ujar Ara ragu

"Hmm, makanya jangan ceroboh jadi cewe"

"Loh kok gue yang salah? Masih mending gue minta maaf kan Lo yang narik gue bego" ujar nya berapi-api.

"Bodo amat emang gue peduli" ketus Alvi.

"Setan emang" kata Ara lalu meninggalkan Alvi namun semua itu hanyalah angan Ara, yang berharap lepas dari kandang harimau.

"Eh mau kemana Lo?"

"Suka-suka gue lah" sewot Ara

"Lo gada pergi-pergi Lo bareng gue" tekannya lalu menarik Ara masuk kedalam bis yang sebenarnya satu bus dengan teman-teman nya. (Teman-temannya Adel, olive, nada, Yuda, Edrick, Andra ya!)

Hal itu menimbulkan aksi yang hebat bagi para penggemar atau fans tersendiri Ara dan alvi, sorak-sorai terdengar riuh namun di abaikan, mereka berdua seakan menuliskan pendengaran nya.

Kalo kata Ara mah, 'bodo amat buat apa peeduliin kata orang! Emang kalo Lo memperdulikan itu hidup lu bakalan maju dan berkembang apa?' kira-kira begitulah katanya.

"Wess bratherr, Lo duduk sama gue kan?" Tanya Andra pada Alvi yang baru masuk kedalam bis dengan gandengan nya Ara, bukan gandengan tapi tarikan.

"Ga!, Gue sama Ara" tungkas Alvi.

"Yah, gue sama siapa dong Lo ga asik Al males gue" ucap Andra lalu duduk disembarang tempat dan kebetulan sekali tepat disamping olive.

Olive yang tiba-tiba da orang yang duduk disampingnya secara mendadak langsung kaget namun ia segera menetralkan ekspresi nya kala mengetahui siapa orang yang duduk disampingnya.

"Ehh, sorry tapi gue boleh duduk disini?" Tanya Andra. Dan dibalas anggukan oleh olive karna ia tahu Ara tak akan duduk dengannya kali ini.

Sedangkan Ara berusaha melepaskan diri dari Alvi namun tak bisa karna cekalan di lengannya membuat ia tak bisa berkutik, semakin ia banyak gerak maka semakin sakit dan memerah lengannya, jadi lebih baik ia menerima kenyataan saja sekarang.

ARALVI [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang