Happy reading manteman semoga suka
.
.
.Kesunyian dan kegabutan melanda empat orang yang berada di sebuah ruangan, nampak jelas kalau mereka gabut, ada yang berguling-guling kesana-kemari, ada yang memegang lilin dan seperti mau ngepet
"Njirtt, Kelen ngapain Wei?" Tanya Ara yang sudah muak dengan kelakuan sahabatnya
Sedangkan nada yang sekarang seperti babi ngepet itu menjawab dengan santai "Lo ga liat gue ngapain?" Tanya balik nada
"Iya gue liat, tapi ga mungkin ngepet siang-siang begini dongo, lh lagi Del ngapainn jagain lilin?"
"Asstagfirullah, ini lagi untung kaga keinjek Liv, ya Allah, asstagfirullah, masyaallah" ucap Ara yang tak tau harus berkata apa lagi dengan tingkah konyol sahabatnya ini,
Melangkah mendekati meja belajar untuk menenangkan pikiran ulah sahabatnya
"Hufft, ya Allah sabar kan lah hambamu ini ya Allah" ucap Ara mendramatisDrttt....drtttt ..drtttt
Ponsel delia berbunyi menandakan ada orang yang menghubungi nya, tak memperdulikan lilin lagi langsung berhamburan mengambil handphone nya
"H-hallo"
"_"
"Stop, cukup, kita ga bisa ngelanjutin hubungan ini, dav, gue ga bisa"
"_"
"Kita ga bisa bersatu, selamanya dan ga akan pernah bisa bersama"
Tut
Delia memutuskan sambungan sepihak
"Hikss..., Huaaa gue ga sanggup" teriak adellia yang membuat teman-teman cengo
Sedangkan Ara dia hanya bodo amat tak terlalu memikirkan, palingan juga hal sepele, begitu fikir Ara
"Lu kenapa Del?" Tanya olive dengan nada cemasnya
Nada yang sedari tadi seperti babi ngepet menghentikan aksinya dan membawa Delia kerangkulan nya
"Kenapa? Coba cerita ke kita" ujar nada menenangkan Delia sembari mengelus lembut punggung Delia
"Hikss,,, hikss, g-gue huaaa" tangis Ara semakin menjadi bahkan sekarang sudah terisak
1.200 detik kemudian Delia mulai tenang dan tangisnya sudah mereda namun masih sesenggukan,
Melihat hal tersebut Ara menjadi gelisah sendiri kenapa sepupunya ini?, ada apa dengan dia? Kenapa dia bisa menangis sehisteris itu
Dengan rasa penasarannya Ara mulai mendekat dan bertanya "kenapa?" Hanya satu kata itu saja yang bisa dia tanyakan saat ini kepada Delia, melihat kondisi Delia yang sudah kacau seperti ini Ara juga dapat merasakan gimana berat nya masalah hidup sepupu nya ini.
Ntah masalah hidup atau masalah apapun itu.
"Da-vvid, gue putusin dia" ujar Delia masih sesenggukan
"Ohh" hanya satu kata itu yang keluar dari mulut Ara dan membuat olive dan nada tidak percaya dengan reaksi Ara
Ara berjalan kembali menuju meja belajarnya dan mulai memfokuskan dirinya pada dunianya, sebenarnya Ara sudah tau dengan kisah Delia makanya dia bersikap cuek seperti itu.
Dari awal Delia sudah Ara ingatkan, jika berpacaran beda agama itu agak susah tapi Delia tetep kekeuh, yasudah nikmatilah hasilnya Sekarang, itu yang ditanam itulah yang akan dipetik
"Ra cuman gitu doang respon elo?" Kata nada menjeda kalimatnya dan dilanjutkan nya kembali
"Apa hanya segitu respek Lo sama kita?" Tanya nada yang sudah kesal dengan tingkah ara
KAMU SEDANG MEMBACA
ARALVI [Completed]
FantasyKepergian orang yang menjadi panutan dan cinta pertama baginya, membuat dirinya berubah! Hingga sebuah rasa yang dulu ada kini kembali menggerogoti dirinya, kesulitan yang telah dirasakan selama penantian panjang membuat dirinya tegas akan pendiria...