Yudhis melajukan mobilnya dengan kecepatan rata-rata. Sesekali matanya melirik ke arah Citra yang duduk terdiam di sampingnya dengan wajah cemberut.
Yudhis tau Citra masih kesal kepadanya. Tapi seharusnya Citra juga paham, Yudhis lebih kesal karena istrinya berniat bertemu dengan laki-laki lain tanpa dirinya.
"Asal kamu tau, Candra jauh-jauh dari Singapore pulang ke Indonesia cuma buat ketemu saya, loh!" gerutu Citra.
"Saya nggak peduli!" kata Yudhis ketus. "Saya nggak suka istri saya ketemu sama cowok lain di belakang saya!"
Citra berdecak, "Siapa yang ketemu cowok lain, sih?"
"Kamu pikir pria tadi bukan cowok lain?"
Citra menghembuskan nafasnya kasar, "Iya, Candra emang cowok lain, tapi dia bukan orang lain buat saya! Dia..."
"Saya nggak peduli, kamu dulu pernah ada hubungan apa sama dia. Tapi kamu harus inget, sekarang kamu istri saya!" tegas Yudhis.
"Iya, saya tau! Tapi..."
"Gimana kalo sampe rekan bisnis saya liat, istri saya ketemuan sama pria lain tanpa saya, hah?!"
"Apa salahnya?!" tukas Citra. "Rekan bisnis kamu sebagian besar juga rekan bisnis kak Cakra. Mereka pasti udah tau siapa Candra!"
"Itu karena dulu kamu punya hubungan sama dia sebelum kamu menikah sama saya. Tapi sekarang keadaannya beda! Kamu sekarang udah jadi istri saya, Cit!"
"Kalo emang kamu masih ada hubungan sama pria itu sampai sekarang, seharusnya kamu bilang ke saya. Jadi saya nggak akan ngelamar kamu dan nggak perlu nikahin kamu!"
Kening Citra berkerut samar, "Hubungan?"
"Iya, hubungan yang lebih dari teman!"
Citra terdiam, mencoba mencerna lontaran kalimat Yudhis. Tak butuh waktu lama untuk gadis itu paham situasi.
Apa Yudhis mengira kalau Candra itu pacar Citra sebelumnya? Apa sikap Yudhis ini disebabkan karena dia... Cemburu?
Citra menghela nafas panjang. Baiklah, mari luruskan kesalah pahaman ini!
"Asal kamu tau, satu-satunya hubungan yang ada di antara saya dan Candra dari dulu sampe sekarang cuma hubungan saudara!"
CIIIIIIITTTTTT
Yudhis langsung menepikan mobilnya dan berhenti di pinggir jalan. Atensinya kini sepenuhnya terfokus pada Citra.
"Maksud kamu apa?" tanya Yudhis. "Saudara? Kamu dan Candra? Kalian...."
"Dia Adi Candra Sanjaya, cucu dari Awan Sanjaya. Awan Sanjaya itu adik dari Guntur Sanjaya, papanya mama, kakek saya. Candra itu sepupu saya!" papar Citra.
Yudhis seketika terdiam. Rasa bersalah langsung mencelus dari dalam hatinya karena sudah mengira Candra adalah laki-laki yang pernah menjalin hubungan percintaan dengan Citra di masa lalu. Yudhis kembali menatap jalanan di depannya. Kini dia tak tahu harus bersikap bagaimana pada Citra. Dia jadi serba salah sendiri sekarang.
"Maaf!" ucap Yudhis. "Maaf karena udah salah paham tentang hubungan kamu sama Candra."
"Saya yang harusnya minta maaf. Maaf karena nggak ngejelasin siapa itu Candra sedari awal," balas Citra.
Sejenak keduanya terdiam tanpa ada yang berbicara. Hanya terdengar helaan nafas dari dua orang yang tak lagi saling menatap, juga suara deru mesin mobil yang memang sengaja tidak dimatikan oleh Yudhis.
"Pak!"
Yudhis langsung melirik Citra dengan tatapan tajam. Menyadari dirinya mendapat hadiah tatapan maut, Citra langsung meringis.
KAMU SEDANG MEMBACA
BATAS
RomanceCitra tak pernah menyangka masa lajangnya akan berakhir lebih cepat dari perkiraanya. Pernikahannya dengan CEO tampan dan kaya raya seketika merubah hidupnya. Disaat semua orang membayangkan kehidupan mewah yang akan Citra dapatkan, tapi justru Citr...