"Selalu di buat berharap. Tapi, tak pernah di prioritaskan,"
Haiiii haii
Balik lagi.
Ada yang nungguin?
****
Di siang menjelang sore ini, tepatnya saat pulang sekolah. Letta sedang berada di halte Bus menunggu ayahnya datang menjemput. Sepi. Karena, hanya dirinya yang berada disana. Sebenarnya, Rila dan Tasya sudah menawarkan pulang bareng tapi dia Menolak, alasannya tidak mau membuat mereka repot.
Sejak mendapat pesan misterius tadi saat di sekolah, tiba tiba saja perasaannya tidak enak. Perasaan nya mengatakan bahwa hal buruk akan terjadi, namun secepat mungkin ia menepis hal hal aneh tersebut.
Tangannya saling bertaut, dan duduknya semakin tidak nyaman. Saat matanya, tidak sengaja menatap Segerombolan anak SMA Cempaka Putih dari arah kiri. Dia berharap, semoga di salah satu antara mereka tidak ada Calvian. Letta tidak mau bertemu dengan cowok brengsek itu lagi. Takut kembali di lecehkan.
Jantung berdetak semakin kencang, saat Segerombolan Anak SMA Cempaka putih yang dilihatnya tadi memberhentikan motor tepat di depannya.
Gadis itu sontak menahan napas dan menundukkan kepala. Salah satu dari mereka turun dari motor lalu berjalan menghampiri nya.
"Hai Baby, ketemu lagi." Sapa nya.
Suara dari arah depan, membuat Letta mengangkat kepalanya. Pandangannya bertemu dengan mata cowok di hadapannya. Refleks dia berdiri dan berniat lari, setelah mengetahui bahwa orang yang menyapanya tadi, adalah Calvian.
"Ehh mau kemana. Yang kemarin belum selesai sayang," Calvian menahan tangan Letta sebelum cewek itu benar benar pergi.
Letta bergidik ngeri. "Lepasin gue,"
"Jangan dulu dong, kita kan belum selesain yang kemarin," Ucapan Calvian membuat Letta makin merinding di tempatnya.
"Lepasin gue pliss. Gue gak mau berurusan sama Lo lagi," Letta memohon agar Calvian melepaskan tangannya. Sekarang, dia menyesali penolakannya pada Rila dan Tasya yang mengajak nya pulang tadi.
"Gak bisa sayang. Kita selesaikan yang kemarin dulu, baru gue lepasin." Paksa Calvian dengan nada menyeramkan.
Letta menggelengkan kepalanya, berusaha melepaskan Tangan Calvian dari tangannya, tapi tak bisa karena cengkraman Cowok itu sangat kuat.
"Lo brengsek Cal, gue gak suka."
Calvian tertawa keras. "Hahaha gue emang brengsek. Dan sayang nya, Lo bakal jadi korban ke brengsekan gue selanjutnya,"
"GUE GAK MAU!" Jerit Letta. Gadis itu memberontak, mencoba melepaskan tangan Calvian dari tangannya.
"Udah Dateng tuh bos, si Brayen." Ucap Jefri, teman Calvian.
Calvian makin melebarkan senyumannya, saat Brayen datang membawa mobil. Membuat Ketakutan Letta semakin menjadi jadi.
"Gue mohon pliss," Kembali lagi, Letta memohon saat Calvian menyeretnya. Mencoba melepaskan diri. Tapi mustahil, Calvian terlalu kuat untuk nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Untuk Kamu
Teen Fiction"Aku Untuk Kamu. Kamu Untuk Dia." Dibuat melayang oleh harapan, di jatuhkan kembali oleh sebuah kenyataan. Mencintai seorang diri selama tujuh tahun itu bukan lah perkara yang mudah. Terlebih disaat orang yang kamu cintai itu ternyata menyukai saha...