"Harapan itu... apakah masih bisa aku wujudkan?"
Comeback lagi omg. Maaf banget update nya lama, soalnya gue lagi dalam keadaan gak mood banget buat nulis.
Iya, ku habis patah heart. Haha curhat.
Btw apa kabar? Absen dulu coba.
Oke langsung ajah.
Happy Reading💙
***
"Letta!"
Gadis berambut gelombang itu membalikkan tubuh nya ke belakang, menghadap penuh pada seseorang yang barusan memanggil nama nya.
"Apa La?"
"Hai Rila!"
Tak ayal, Rila merotasikan bola mata nya saat Aldizar yang berada di samping Letta menyapa.
"Bacot anjing! Gak usah banyak ngomong!" Balas Rila mengumpat, membuat mereka terkaget.
Terlebih Armin yang semula cuek, seketika mengangkat sebelah alis nya. Namun, dia segera mengerti alasan Rila seperti itu. Armin mengalihkan pandangan pada Aldizar yang terkejut. Adik nya itu sangat tidak peka.
"Gue salah apa?"
"Kenapa sih La? Masih pagi udah ngomong kasar ajah jubaedah."
Rila mengerucutkan bibirnya. "Ta, sumpah yah, gue mau curhat."
Letta terkekeh, membiarkan Rila menarik tangan nya menjauh dari Aldizar dan Armin. "Curhat apa sih?"
"Gue terjebak cinta segitiga anjirr," Rila merengek seperi anak kecil.
"Maksud lo?"
Rila mendudukkan diri nya pada Kursi yang berada tepat di koridor tersebut. Termasuk Letta yang kini sudah pasrah.
"Ini semua, gara-gara sepupu lo tau gak?!" Sungut Rila yang sudah frustasi.
Letta menyernyit untuk kesekian kali nya. Apa yang sebenarnya Rila maksud? Kenapa dia tidak bisa memahami nya?!
"Apasih? Sepupu gue yang mana? Aldizar? Atau Armin?"
Bibir bawah Rila maju beberapa centi ke depan, saat Letta masih belum juga mengerti maksud nya. Padahal yang membuatnya seperti ini sangatlah dekat dengan gadis itu.
"Gue kira, dia tuh beneran suka sama gue anjir! Dia sering ngechat gue malem-malem nyuruh jangan begadang. Ini lah, itu lah. Yah, pokok nya kayak orang pacaran gitu deh. Setelah dia buat gue baper, ternyata selama ini dia udah pacaran duluan sama keponakan gue anjing! Bangsat!" Cerocos Rila yang di selingi umpatan.
Orang-orang yang lewat di depan mereka pun, sempat melirik pada Rila yang sedang meluapkan emosi nya.
"Aldizar yah?" Tanya Letta hati-hati.
Wajah Rila seketika merengut, lalu mengangguk dengan semangat.
"Iyah! Dia cowok pertama yang buat gue nangis segini nya tau gak?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Untuk Kamu
Teen Fiction"Aku Untuk Kamu. Kamu Untuk Dia." Dibuat melayang oleh harapan, di jatuhkan kembali oleh sebuah kenyataan. Mencintai seorang diri selama tujuh tahun itu bukan lah perkara yang mudah. Terlebih disaat orang yang kamu cintai itu ternyata menyukai saha...