AUK 21 -

4.8K 339 77
                                    

"Terdengar naif. Tapi aku terlalu sulit untuk melupakan mu,"

MasyaAllah update lagi.

Agak nuntut sih. Komentar di setiap paragraf yah.

Sampai 60 komentar, langsung gue update..

Btw di part ini, ku akan memberi sebuah clue yang kira kira akan berguna di soon part. Eak.

Di part ini juga, gue bakal munculin bagian Regan kalo pas di rumah. Oke?

Jangan lupa vote and komen ye.

Oke langsung ajah

Happy Reading💙

*****

"Kamu memang anak Saya Tasya. Tapi saya sangat membenci mu!"

"Saya menyesal, melahirkan anak sialan seperti kamu."

Tasya langsung terbangun dari tidur nya, begitu mimpi buruk itu selesai. Mimpi buruk itu sangat menyeramkan.

Tubuhnya di penuhi dengan keringat. Dengan kasar, Tasya mengusap wajahnya yang juga di penuhi keringat. Dia melirik Jam di atas nakas.

Pukul 05.30

Tasya menghela napas. Dalam mimpi nya, Mama dan Papa nya melontarkan sebuah kalimat yang menyakitkan untuknya. Dia di anggap sebagai anak sialan oleh Mama dan Papa nya.

Saking kepikiran nya dengan pertengkaran orang tua nya semalam, sampai sampai terbawa ke dalam mimpinya

Tatapan Tasya beralih pada jendela, yang gorden nya masih terbuka. Sinar matahari belum terlalu terang, karena Mentari belum sepenuhnya muncul. Air mata nya mulai luruh. Padahal itu hanya sebuah mimpi, tapi kenapa hati nya terasa tercabik cabik? Mimpi itu terasa nyata.

Tasya menekuk kedua lututnya lalu menaruh kedua tangannya di sana. Dia masih enggan beranjak dari tempat tidur.

Setelah mengalami mimpi buruk tadi, tubuh nya mendadak lemas tak berdaya. Se-besar itukah pengaruh mimpi buruk?

Suasana sepi di pagi hari, sukses membawa Tasya pada kenangan buruk nya. Kenangan itu kembali muncul secara beruntun di dalam otak nya.

Saat saat dimana dia mencoba untuk akrab pada Mama dan Papa nya yang berujung tak di hiraukan oleh kedua nya, itu adalah kenangan paling menyakitkan yang di miliki nya.

Kenangan bahagia? Entah, dia lupa. Semua kenangan yang dia miliki nyaris tidak ada kebahagiaan.

Tuhan seperti merancang hidupnya hanya untuk mendapatkan Kenangan buruk. Kapan dia akan Bahagia?

"Aku pengen bahagia. Walau satu kali saja," lirih Tasya.

*******

Regan menata rambutnya yang sedikit berantakan. Dia kembali memastikan seragam sekolah nya, sudah rapi atau tidak. Setelah di rasa rapi, Regan menyambar tas nya yang berada di atas meja lalu turun ke bawah.

Aku Untuk KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang