"Bukannya ingin menyerah, hanya saja raga ini tak sanggup untuk segala siksaan yang tak kunjung usai."
Happy Reading💙
***
"Tasyana! Jangan banyak gerak dong, nanti kalau perahunya terbalik gimana? Aku kan gak bisa berenang," ucap Gadis remaja berwajah cantik itu, ia membenarkan arah kacamatanya yang sedikit bergeser akibat guncangan perahu yang di sebabkan oleh kembarannya.
Tasya dan Tasyana, kedua remaja perempuan yang menggunakan dress selutut berwarna hitam dan putih. Warna hitam untuk Tasya dan warna putih untuk Tasyana.
"Tenang aja kali, perahunya gak bakal kebalik kok." Tasyana masih keras kepala dan tidak memperdulikan kembarannya yang sudah mengomel sejak tadi.
"Syana ayo duduk lagi! Kamu kalau berdiri terus bisa-bisa perahu ini kebalik."
Tasya jadi ngeri sendiri membayangkan bagaimana jika seandainya perahu mereka terbalik dan jatuh tenggelam dibawah sana. Berada di tengah sungai serta tidak memakai pelampung, Tasya menyesal ikut dengan Tasyana ke sungai ini.
Keadaan sekitar sungai ini begitu sepi, tidak ada orang sama sekali. Mungkin karena letak nya yang berada agak jauh masuk kedalam hutan. Saat Tasyana mengajaknya kesini, Tasya sedikit ragu karena mereka belum meminta izin kepada orang tua mereka alias pergi diam-diam. Tidak lucu jadinya jika seandainya mereka benar-benar tenggelam di sungai ini dan tidak ada yang menolong mereka.
Tasya tidak mau mati konyol.
"Eh, ada kupu-kupu putih Sya, sayapnya mirip dengan baju ku."
Untuk sesaat keduanya terpanah akan keindahan yang dimiliki kupu-kupu berwarna putih yang terbang mengelilingi sekitar perahu mereka. Cantik.
Tasyana masih tersenyum lebar, saat dia berusaha menggapai Kupu-kupu putih yang seakan berkata 'bawa aku bersama mu' pada dirinya. Lalu perlahan dia melangkah kecil menuju pinggir perahu
"TASYANA JANGAN KE SITU--
BYUR!
"TASYANA!"
Tasya tidak bisa berpikir jernih begitu melihat kembarannya jatuh kedalam sungai. Tanpa memikirkan apa yang akan terjadi pada dirinya sendiri, Tasya ikut melompat kedalam sungai saat ia tak lagi melihat Tasyana di permukaan air.
Tasya tidak bisa berenang, tapi kembarannya akan mati jika dia tidak menyelamatkannya. Tasya berusaha menggapai tangan Tasyana yang semakin jauh tenggelam ke dasar sungai. Mengerahkan seluruh tenaga serta napas yang tersisa, Tasya menyelam lebih dalam lagi masih berusaha menggapai Tasyana yang sudah tak sadarkan diri.
"Tasyana!"
"Tolong!"
Gadis itu menarik napas dalam-dalam saat mimpi buruknya berakhir. Melihat sekeliling, Tasya sadar jika dia tidak lagi berada pada sungai ataupun didalam Air. Anak perempuan yang dilihatnya pun sudah tergantikan dengan pemandangan familiar kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Untuk Kamu
Teen Fiction"Aku Untuk Kamu. Kamu Untuk Dia." Dibuat melayang oleh harapan, di jatuhkan kembali oleh sebuah kenyataan. Mencintai seorang diri selama tujuh tahun itu bukan lah perkara yang mudah. Terlebih disaat orang yang kamu cintai itu ternyata menyukai saha...