"Mari membuat banyak kenangan, sebelum kamu benar benar menjadi milik orang lain,"
Wuhuu balik lagi ahayy.Gimana puasanya? Lancar? Alhamdulilah.
Quotes nya nyambung gak?
Oke Langsung ajah
Happy Reading💙
*******
"Sarapan dulu heh! Buru buru amat pergi nya!" Seru Mama begitu Letta turun dari tangga dengan tergesa gesa tanpa sarapan terlebih dahulu."Udah telat Ma," sahut Letta mengikat tali sepatu nya dengan terburu buru.
"Tungguin Armin sama Aldizar dulu kali ah." Ucap Mama.
Letta menggelengkan kepala nya, lalu berucap. "Gak Mah, aku berangkat nya bareng Regan."
Sontak Aldizar dan Armin langsung menatap tajam pada Letta, begitupun juga dengan papa. Entah kenapa, ketiga lelaki itu sangat membenci yang nama nya Regan.
"Kamu pacaran, sama Regan?" Tanya Mama.
Sekali lagi, Letta menggelengkan Kepala nya. "Enggak lah,"
"Kenapa berangkat nya harus bareng Regan sih Ta? Kan ada Aldizar sama Armin." Ucap Papa yang sepertinya, sangat tidak setuju.
"Nah bener tuh."
Letta memutar bola matanya Malas. "Tau ah, udah bye Letta mau berangkat sekarang. Kasihan Regan nunggu di depan." Gadis itu berdiri lalu berjalan kearah pintu.
"Assalamualaikum." Ucap nya sebelum benar benar keluar dari dalam rumah.
Sampai di depan rumah, Letta memberhentikan langkahnya begitu melihat Regan yang tak jauh dari tempatnya berdiri.
Bagaikan dalam Drama, waktu berhenti berputar untuk beberapa saat. Kedua nya saling memandang dengan lekat. Regan yang duduk di atas motor, memandang Letta dengan datar. Sedangkan Letta yang memandang Regan dengan senyuman Manis yang terbit di wajah Cantik nya.
Dalam hati masing masing, ada hal yang hari ini harus keduanya lakukan, sebelum mereka benar benar terpisah oleh keadaan.
"Hai Jodoh," sapa Letta dengan nada Riang, gadis itu langsung menghampiri Regan, tak lupa dengan senyum nya yang belum luntur.
Regan tersenyum tipis, membuat jantung Letta berdetak dua kali lipat. "Hai,"
Letta masih bergeming di tempatnya, membuat dahi Regan mengkerut. "Hey!"
"Ha?"
"Kenapa?"
Letta mengerjapkan mata nya. "Gak papa kok,"
Regan menganggukkan kepalanya. "Yaudah ayo naik,"
Letta menuruti perintah Regan, lalu naik ke atas motor cowok itu. Regan melirik sekilas, untuk memastikan apakah gadis itu sudah naik. Setelahnya dia langsung menjalankan motornya.
Di tengah perjalanan, tidak ada yang memulai percakapan sama sekali. Keadaannya hening, hanya ada suara deru motor yang terdengar. Hal itu turut membuat Regan bingung setengah mati, karena biasanya Letta akan melontarkan segala ocehan yang membuat perjalanan mereka tidak hening. Tapi sekarang, ada yang beda dari gadis itu. Seperti ada yang hilang dari diri Letta.
Regan melirik kaca spion hanya untuk mendapati wajah Letta yang terlihat lesu. Memilih untuk tidak menghiraukan nya lagi, Regan menghela napas dan makin menambah kecepatan laju motornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Untuk Kamu
Teen Fiction"Aku Untuk Kamu. Kamu Untuk Dia." Dibuat melayang oleh harapan, di jatuhkan kembali oleh sebuah kenyataan. Mencintai seorang diri selama tujuh tahun itu bukan lah perkara yang mudah. Terlebih disaat orang yang kamu cintai itu ternyata menyukai saha...