[57] Guts

1.3K 215 262
                                    

Vote sblm membaca, komen pas lg baca yaaa 😚😗😙😘

Fiona's POV

Aku tidak pernah merasa sepusing ini sebelumnya. Pria tampan dan tinggi disebelahku ini masih setia merangkul pinggangku agar Aku tidak terjatuh, beberapa kali Ia mengumpat karena diriku dan Aku hanya bisa terkekeh mendengarnya. "Masuk," ujarnya, membuka Pintu Mobil berwarna hitam mengkilat dan membantuku duduk dengan benar, Ia juga memasangkan sabuk pengaman pada tubuhku dengan kencang membuatku memajukan bibirku.

"Ja-jangan kencang-kencang, Pria," ujarku dan Ia tidak menjawab sama sekali, justru menutup pintu mobil disebelahku dengan kasar membuatku terlonjak kaget.

Pria ini masuk disebelahku, sedangkan Aku sudah merasa amat pusing dan hanya bisa menyandarkan kepalaku pada Jok mobil. Semuanya terasa berputar, jalanan didepanku terlihat berkelok-kelok, zig-zag, berputar, berbentuk hati dan bentuk aneh lainnya. Aku terkekeh kecil, "Pemerintah Italia sangat kreatif, mereka membuat jalanan berbentuk segitiga," ujarku.

Pria ini tetap diam, beberapa menit kemudian Aku sadar jika Ia adalah orang asing, tidak berbeda dengan Pria yang menunjukkan penisnya pada ku tadi. Kenapa Aku sangat mudah mengikuti Pria ini sih?! Bisa jadi Ia akan berbuat jahat padaku kan? Ia ini orang asing, mau-maunya Aku mengikutinya. "A-aku ingin keluar, tolong buka pintunya," ujarku dan lagi-lagi Aku mendengar Pria ini menggeram disampingku.

"Diam ditempatmu," ujarnya, menyalakan mesin mobil dan menjalankan Mobilnya membuat kepala belakangku terbentur jok.

"Uhh, Aku ingin keluar!"

---------------

Author's POV

Fiona terus merengek, menyentuh lengan Pria disampingnya, "Aku ingin turun, Aku ingin pulang," rengeknya kecil, menggoyangkan seluruh tubuhnya, memohon untuk di turunkan.

"Ayo, turunkan Aku, Pria!" pekiknya, Ia tidak tau nama Pria disampingnya dan tidak melihat wajahnya dengan jelas akibat efek dari Alkohol yang Ia minum tadi. "Aku ingin turun," lirih nya, matanya mengerjap sayu, masih menyentuh lengan Pria disampingnya dan memohon untuk diturunkan.

"Aku ingin pulang," lirih Fiona dengan lemah, tidak di perdulikan oleh Pria disampingnya, Pria dengan wajah keras tersebut hanya fokus pada jalanan didepannya. Dia melirik Fiona yang mulai melemah, menutup matanya perlahan dan dengkuran kecilnya mulai terdengar.

Pria dengan mata hijau cerahnya tersebut menghela napasnya, meletakkan tangan terkulai Fiona diatas tubuh Wanita itu agar Ia nyaman pada tidurnya. Ia bingung ingin mengantar Fiona kemana, jadi Ia memutuskan mengambil dompet kecil Fiona dan mencari sesuatu disana. Siapa tau Ia menemukan beberapa tanda dimana Fiona tinggal.

Pria tinggi tersebut menemukan satu kunci Apartemen berbentuk kartu, dengan nama Apartemen dan nomor Apartemen yang tertera di Kartu tersebut. Pria tersebut kembali menyimpan Kartu kunci itu dan menuju Apartemen yang menjadi tempat Fiona tinggal selama Ia di Italia.

Hanya membutuhkan waktu beberapa menit bagi mereka untuk sampai di Apartemen tempat Fiona tinggal, Pria tersebut keluar dari Mobilnya dan menggendong tubuh Fiona dengan lembut. Memerhatikan wajah cantik yang sudah sekitar lima bulan tidak Ia lihat secara langsung, Fiona tampak damai dalam tidurnya setelah beberapa kali merengek meminta untuk di turunkan.

Beberapa orang memerhatikan mereka kala Pria tersebut menggendong tubuh Fiona memasuki Apartemen, Ia sudah menyimpan Kunci Kartu tersebut di kantong celananya untuk mempermudah memasuki Apartemen Wanita didalam gendongannya.

"Uhh," Fiona menggeliat, membuka matanya saat mereka sudah sampai didepan Pintu Apartemen. Ia mengucek matanya sambil mengaduh sakit, "K-kepala ku pusing," lirihnya, Pria tersebut menurunkan Fiona untuk berdiri di lantai dan memegangi tubuhnya dengan erat.

Encounter [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang