[38] Frailty

1.5K 181 237
                                    

Vote sblm membaca, komen pas lg baca yaaa 😚😘😙😗

Fiona's POV

Aku menatap lurus pada jalanan didepan ku, disebelahku sudah ada Harry yang menjemputku dan Nova yang duduk di baby car seat miliknya. Aku masih kesal karena membayangkan wajahnya bersama Alice di Televisi tadi siang, Aku tidak bisa tidur siang dengan nyenyak karena memikirkan hubungan kedua orang ini, ditambah perkataan Ivy yang membuatku semakin cemas. "Bagaimana harimu?" tanya Harry, meraih tanganku yang kuletakkan dipaha lalu berusaha menggenggamnya.

"Baik," ujarku, menarik tanganku dari Harry dan menoleh ke jendela samping. Aku juga masih kesal tadi saat Aku menelfonnya dan Ia mematikan sambungan kami karena sudah sampai di Kantor Alice, kenapa sih Wanita itu?! Apakah tidak ada Hotel lain yang bisa Ia ajak bekerja sama? Kenapa harus Harry?

"Kenapa, hmm?" tanya Harry, menyolek pipiku dan Aku menghindar.

"Apa?"

"Kenapa Kau diam?" tanya Harry dan Aku memutar kedua bola mataku mendengar pertanyaannya.

"Aku berbicara," ujarku, melipat kedua tanganku didada dan menoleh kearah jendela, Harry menghidupkan tape membuatku memelototinya, Aku sedang tidak ingin mendengar musik untuk sekarang, "Matikan."

"Tidak mau," ujar Harry, menahan tanganku yang akan mematikan tape mobilnya. "Ada apa denganmu?"

Aku menggeleng, memutar tubuhku menjadi memunggunginya. Aku malas melihat wajahnya, apalagi tingkahnya yang pura-pura tidak tau. "Tidak ada."

"Kau marah karena Aku telat menjemputmu? Maaf, tadi Aku masih memiliki urusan dengan atasan Alice," Aku memutar kedua bola mataku mendengarnya, Aku tidak akan pernah marah jika Ia menjemputku telat, telatnya pun bukan yang sangat parah, Ia hanya telat beberapa menit, yang membuatku sebal itu karena yang membuatnya telat menjemput ku adalah Wanita dari masa lalunya tersebut.

"Tidak," ujarku, menepis tangannya yang meraih lenganku dan menoleh pada jendela.

Harry terdengar menghela napas, setelah itu Ia tidak lagi mencoba membuka pembicaraan denganku membuatku semakin kesal. Aku melotot padanya membuatnya menaikkan sebelah alisnya bingung, "Kenapa?" tanyanya dan Aku menggeleng.

Tangannya kurasakan meraba pahaku dan berusaha menggenggam tanganku, Aku mendecak kesal dan menyentak tangannya, "Jangan sentuh Aku!"

Author's POV

"Ya sudah, tidak," ujar Harry, menjauhkan tangannya dan Fokus menyetir, Ia hanya bisa melirik-lirik Fiona yang cemberut disampingnya, tanpa tau apa penyebab Wanita itu tampak kesal dengannya.

Fiona memerhatikan jalanan, melirik kearah Harry yang ternyata sama sekali tidak berusaha untuk menyapanya atau menyentuhnya lagi. Fiona mendecak kesal, Ia sendiri tidak tau kenapa dirinya bisa menjadi sekesal ini pada Harry. Rasa kesal membludak setiap kali melihat wajah Harry namun didalam lubuk hati paling dalamnya, Fiona ingin kembali diganggu oleh Harry.

Fiona berhitung didalam hatinya hingga hitungan kesepuluh, berharap Harry menegurnya namun ternyata tidak. "Harry!" panggil Fiona kesal dan Harry menoleh.

"Apa?" tanya Harry, hendak menyentuh kepala Fiona namun Fiona terlebih dahulu memelototinya membuatnya kembali menarik tangannya. "Kenapa memanggilku?"

"Tidak," ujar Fiona membuat Harry kembali menghela napasnya, menghadapi sikap Fiona satu ini ternyata lebih susah daripada menyelesaikan pekerjaan Kantornya.

"Kau sudah meminum obatmu?" tanya Harry dan Fiona menatapnya sinis.

"Bukan urusanmu," ujar Fiona membuat Harry menatapnya kian bingung.

Encounter [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang