[25] Vibrator

3.9K 198 168
                                    

Vote sblm membaca, komen pas lg baca yaaa 😘😗😚😙

Author's POV

"Aku ingin keluar!" pekik Fiona, berusaha berdiri dan mendorong tubuh Harry. "Ada apa denganmu? Demi Tuhan, Aku hanya mengobrol dengan Cason, Kau tidak berhak mengatur dengan siapa Aku harus berbicara!" pekik Fiona, merapikan roknya yang tadi disingkap oleh Harry.

Belum sempat Ia berdiri dengan benar, nyatanya Harry langsung menyentak tubuhnya hingga Ia kembali duduk diatas Toilet, Fiona menatap takut alat kecil yang tampak seperti mainan anak kecil tersebut, yang ada ditangan Harry. "Duduk dengan tenang, Fiona," ujar Harry, berjongkok didepan Fiona dan Fiona merasakan udara di Bilik Toilet ini semakin menipis. Merasakan tangan besar milik Harry mengelus paha mulusnya dengan gerakan sensual.

Fiona terdiam, mendengar suara aneh dari bilik Toilet sebelah. Membuatnya melirik kearah bilik toilet sebelah yang mengeluarkan suara desahan dan papan bilik Toilet tersebut sedikit bergoyang. Fiona menghela napasnya, jelas sekali Ia tau apa yang sedang terjadi disamping biliknya tersebut.

Fiona tersentak kaget, merasakan jari Harry menyentuh miliknya dari balik roknya. "K-kumohon, berhenti," lirih Fiona, merasakan jari jempol Harry menggesek miliknya dari luar celana dalamnya.

Fiona menggigit bibir bawahnya, menyembunyikan desahannya saat Harry menekan-nekan klitorisnya dari luar, "Memohon berhenti saat Kau menikmati nya, hmm?" ujar Harry, mendongak melihat ekspresi Fiona yang duduk diatas toilet. Ekspresi yang paling Ia sukai dari Wanita tersebut, tidak pernah gagal membuatnya menginginkan Wanita cantik didepannya.

Harry menyeringai kecil, merasakan tangan Fiona menggenggam pergelangan tangannya, "H-harry, B-berhenti," ujar Fiona, meletakkan tangannya dipapan bilik sebelahnya, merasakan tangan Harry menyelinap kedalam celana dalamnya dan memasuki ujung jarinya kedalam miliknya yang sudah basah.

"Kau ingin keluar dari Toilet ini dan menemui Temanmu?" tanya Harry dan Fiona mengangguk cepat, memasukan kedua jarinya kedalam inti Fiona membuat Fiona menggigit bibirnya lebih keras lagi, Ia tidak mau mendesah seepeti Orang yang ada di bilik sebelah, "Bersuara, keluarkan suaramu."

"I-iya, ahhh, A-aku ingin menemui te-teman-uuuh, temanku," ujar Fiona, menggelinjang geli merasakan Harry menarik celana dalamnya kesamping dan mengelusnya. "A-aw! A-apa yang Kau lakukan?!" pekik Fiona.

Fiona menunduk, merasakan Harry memasukkan sesuatu kedalam intinya. Tidak, itu bukan jari Harry, itu berbeda. Terasa sedikit lebih besar dari jari Pria tersebut namun lebih pendek dan bertali. Fiona mendesis merasakan benda tersebut memenuhi dinding kemaluannya didalam sana, "H-harry, A-apa yang kau masukkan?" ujar Fiona, menatap Harry dengan tatapan bingung dan menahan hasratnya.

"Mainan," jawab Harry setelah yakin benda itu sudah tidak terlihat lagi dan tenggelam didalam Fiona, menutup kemaluan Fiona dengan celana dalamnya dan merapikan celana dalam Fiona dengan benar lalu merapikan Rok Wanita tersebut.

Harry bangkit berdiri, tidak dapat menyembunyikan seringaian puas miliknya. Sedangkan Fiona merasa sangat asing dengan rasa yang ada didalam kemaluannya, "H-harry, A-aku tidak bisa. Ini aneh," Fiona mendongak, melihat Harry sambil merapatkan kedua pahanya.

Harry terkekeh kecil, mengecup bibir Fiona dan mengecup pipinya, "Tidak, keluarlah dengan benda tersebut didalammu, agar Kau selalu mengingatku dengan itu," bisik Harry, menggigit kecil daun telinga Fiona dan mengecupnya. "Ayo, keluar," ujar Harry, merapikan bajunya dan menarik tangan Fiona untuk berdiri.

"Uhh, shh," desis Fiona, merasa aneh saat Ia berdiri dan merapatkan kakinya, Ia mendecak kesal melihat Harry terlebih dahulu keluar meninggalkannya di bilik Toilet sendirian. Niat hanya untuk buang air kecil, justru dimasukkan benda asing oleh Ayah dari Anaknya tersebut.

Encounter [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang