[11] Private Island

2.5K 214 377
                                    

Vote sblm membaca, komen pas lg baca 😙😗😚😘

Warning!! Ada naninu 18+ kalau belum siap, skip aja yaaa :-))

Author's POV

Sejujurnya Fiona masih merasa gemetar sejak turun dari Helikopter tadi, namun saat merasakan genggaman tangan Harry yang jauh lebih hangat dari tangannya dan saat kakinya menginjak pasir pantai di pulau ini, semuanya terasa jauh lebih membaik. Walaupun Fiona yakin wajahnya masih sama konyolnya seperti tadi. Ini adalah kali pertama Fiona naik Helikopter dan itu tanpa direncanakan, wajar saja Ia kaget dan ketakutan seperti tadi.

Fiona menoleh kearah kiri, melihat Helikopter yang terparkir di sebelah Villa mewah yang Fiona yakini itulah tempat mereka akan menginap selama di Pulau kecil ini. "Harry, Aku tidak mau tau, Kau harus membawa Helikopter itu pergi lagi, Helikopter di samping sebuah Villa terlihat aneh, kau tau?" tanya Fiona dan Harry terkekeh, ikut menoleh kearah Helikopter yang tadi baru saja mereka tumpangi. "Jika Mobil sudah biasa disebelah Rumah," ujar Fiona membuat Harry lagi-lagi tertawa.

"Kan Aku orang Kaya," ujar Harry membuat Fiona memutar kedua bola matanya, ingin menyangkal namun fakta itu benar.

"Ya sudah, Nourette beruntung memiliki Ayah banyak uang sepertimu," ujar Fiona dengan malas, membiarkan Harry menyombongkan dirinya. "Barangku mana?"

"Sebentar, lagi diantar oleh Pegawaiku," ujar Harry membuat Fiona menggaruk kepalanya kesal, "Itu dia," ujar Harry, menunjuk kearah sebuah kapal kecil yang menimbulkan suara cukup keras. "Itu barangmu dan barangku, Ayo masuk, nanti mereka yang antarkan kedalam," ujar Harry dan Mereka berdua masuk kedalam Villa yang sangat indah tersebut.

Fiona menggelengkan kepalanya, "Kau menghabiskan uangmu untuk menyewa Pulau dan Villa ini hanya untuk kita berdua?" tanya Fiona dan Harry mengangguk. Fiona menatap tidak percaya pada Interior Villa ini, ditambah Pulau kecil ini benar-benar tidak berpenghuni selain mereka berdua. Ia benar-benar penasaran dengan isi otak Harry yang terkadang sangat sulit ditebak, dengan semua kekuasaan yang dia miliki, Harry bisa melakukan apapun yang tidak pernah terpikirkan oleh Fiona.

"Tapi uangku tidak habis," ujar Harry membuat Fiona memukul kecil lengannya geram.

"Andaikan Nova ikut, Ia akan sangat senang," ujar Fiona, duduk di Sofa dan Harry mengangguk setuju. "Ini bahkan bisa untuk satu keluarga besar!" ujar Fiona, mengagumi seberapa besarnya Villa ini.

"Kapan-kapan Kita ajak Nova," ujar Harry, merangkul leher Fiona lalu mengecup pipi Wanita tersebut. "Kau menggemaskan sekali," ujar Harry, mengecup seluruh wajah Fiona hingga membuat Wanita itu risih, Ia masih ingin fokus untuk memerhatikan desain Villa yang akan menjadi tempat tinggal mereka selama beberapa hari kedepan.

"Nanti kita pulang dari sini naik kapal seperti yang mengantar barang kita tadi saja, jika Kau benar-benar masih ingin mengendarai Helikopter itu. Aku memilih berenang untuk kembali ke Male," ujar Fiona, untunglah rasa panik dan ketakutannya sudah reda saat mereka mendarat dengan sempurna dan selamat di Pulau kecil ini, namun Fiona masih bisa merasakan tubuh Harry lebih hangat dari suhu tubuhnya, yang artinya Suhu tubuh Fiona belum kembali ke suhu normalnya, dia masih merasa dingin akibat gemetar tadi.

Beberapa karyawan Harry masuk kedalam Villa, mengantarkan dua koper besar milik Fiona dan Harry serta beberapa barang lainnya. "Terima kasih banyak," ujar Harry sambil tersenyum pada Karyawan nya lalu Dia membawa dua koper miliknya dan milik Fiona. Karyawan Harry tersebut mengangguk sopan lalu keluar dari Villa, kembali mengendarai Kapal yang tadi mereka bawa. Keren sekali. Fiona yakin Helikopter dan Kapal itu adalah aset milik Harry atau setidaknya Aset milik keluarga Styles.

Fiona menghela napasnya, Dia tidak tau sampai kapan Ia akan disini bersama Harry. Yang jelas Ia berharap mereka akan kembali ke Male lagi sebelum Finn pulang dari Fuvahmulah, Fiona tidak mengerti apa tujuan Harry mengajaknya liburan kesini. Harry benar-benar memanjakannya disini, menyewa pulau pribadi dan sebuah Villa yang besar dan indah, hingga menyuruh karyawannya mengatur semua rencananya dan membantu membawakan segala macam barang yang harus dibawa, Fiona sama sekali tidak ikut andil dalam hal apapun, Ia benar-benar hanya membawa dirinya saja. Ia merasa seperti Ratu.

Encounter [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang