[64] Engagement Plan

1.3K 186 428
                                    

Vote sblm membaca, komen pas lg baca yaaa 😘😚😙😗 Nova on Mulmed, cek Instagramnya namanya @yelenam

Author's POV

Harry mengeluarkan satu buku note berwarna hitam, menatap kekasihnya yang duduk didepannya. "Jadi, bagaimana tentang pertunangan Kita?" tanya Harry dan Alice tersenyum, mendekat pada Harry untuk mendiskusikan acara pertunangan mereka.

"Pertama, tanggal pertunangan, Kita harus mencocokan tanggal kapan Kita akan ssma-sama mendapatkan hari libur," ujar Alice dan Harry mengangguk semangat, akhirnya Alice bisa diajak berkompromi untuk berbicara hal seperti ini, biasanya Dia tidak akan memiliki waktu untuk mengobrol hal-hal semacam ini dan memilih menyelesaikan pekerjaannya.

"Aku berencana bulan depan ditanggal antara lima belas sampai delapan belas karena Aku tidak memiliki jadwal apapun," ujar Harry dan Alice mengerutkan dahinya.

"Aku ada dua rapat di luar kantorku dan satu rapat dengan Divisi Pemasaran pada tanggal tersebut, bagaimana tanggal dua puluh?" tanya Alice dan Harry menghela napasnya, dia menunduk membaca jadwalnya untuk enam bulan kedepan dan Ia tidak bisa di tanggal dua puluh.

Harry menggeleng, "Aku akan sangat sibuk, seleksi peserta Flames Kitchen akan sangat memakan waktu, Aku tidak bisa di tanggal dua puluh," ujar Harry, memijat pangkal hidungnya. "Namun tanggal tiga puluh Aku bisa, Aku bisa membatalkan Acara makan siang bersama dengan juri Flames Kitchen lainnya jika Kau juga bisa ditanggal tiga puluh," ujar Harry, memilih opsi lain, namun yang mereka targetkan adalah bulan depan Acara pertunangan mereka sudah harus selesai.

Alice mengangguk, "Ya, Aku bisa tanggal tiga puluh," ujar Alice dan Harry mengembangkan senyumannya. "Tapi sepertinya Aku akan melewatkan Acara makan malam karena Aku harus menemani Bos ku Makan Malam bersama Kliennya," ujar Alice dan senyuman Harry luntur.

"Kau bercanda? Kau meninggalkan Acara Pertunanganmu dan meninggalkan Tamu demi menemani Bos mu?" tanya Harry, Dia menatap Alice dengan tatapan kesal, tidak mengerti lagi dengan Cara berpikir Wanita ini.

"Itu sudah tugasku, Harry! Aku di gaji oleh Bos ku, Aku tidak melakukannya secara cuma-cuma," ujar Alice, Dia menatap Harry dengan tatapan tak kalah kesal.

"Kau pikir Aku bagaimana? Aku rela meninggalkan Pekerjaan ku demi Hari pertunangan kita dan Aku juga di gaji oleh Flames Kitchen untuk itu, tapi Aku lebih memilih Hari Pertunangan Kita ketimbang makan siang yang bisa dilakukan lain kali," ujar Harry.

"Tapi itu sudah tugasku, Harry. Aku tidak bisa seenaknya membatalkan jadwalku."

"Itu juga sudah tugasku. Aku bahkan sudah tanda tangan kontrak. Demi Tuhan, Alice, Waktu kita bersama sangat sedikit dan kumohon kali ini relakan pekerjaanmu untuk Hari Pertunangan kita, itu hanya akan terjadi sekali seumur hidup. Kita sangat susah mencocokkan hari libur kita."

Alice menghela napasnya kesal, mengalihkan pandangannya dari Harry. "Aku tidak bisa. Bagaimana jika dua bulan kedepan?" tanya Alice dan Harry menghela napasnya.

"Ya sudah, nanti saja Kita bicarakan tentang tanggal. Sekarang bicarakan siapa saja yang akan Kita undang," ujar Harry dan Alice menghela napasnya lalu mengangguk.

"Keluargaku, keluargamu, Teman-teman terdekat ku saja dan teman-teman mu. Bagaimana dengan rekan kerjamu?" tanya Alice.

"Mungkin beberapa Programmer di Flames Kitchen dan rekan bisnis ku juga para Juri," ujar Harry dan Alice mengangguk.

"Aku akan mengundang temanku dan keluargaku."

"Kau tidak mengundang Bos mu?" tanya Harry dan Alice menggeleng cepat.

Encounter [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang