[58] Repent

1.2K 201 350
                                    

Vote sblm membaca, komen pas lg baca yaaa 😙😘😗😚

Harry's POV

Bukan hal yang menyenangkan bagiku melihat wanita ini nekad mengunjungi club malam seorang diri dan di Negara yang tentu saja masih sangat asing baginya. Aku tentu tau ini kali pertamanya Ia mengunjungi Italia dan Aku patut mengacungkan jempolku pada keberanian Wanita manja ini.

Melihatnya berusaha melepaskan tangannya dari Pria yang tadi hampir saja melecehkannya membuatku emosi, sedari jauh Aku sudah melihat Wanita ini menggoda dan mendekatkan wajahnya pada Pria tersebut. Aku tidak mengerti apa yang Wanita ini inginkan, saat Aku dulu sangat mengejarnya, Ia justru menolak ku dan beberapa kali menginginkan untuk mengakhiri hubungan kami, begitupula disaat Aku meminta keputusan atas pilihannya, Aku atau Finn dan Ia memilih Finn.

Sekarang, ketika Aku sudah benar-benar melepaskannya, Dia justru mengambil keputusan yang lagi-lagi membuatku terkejut. Ia menceraikan Finn. Beberapa kali menyebutkan penceraian nya dan meracaukan kata mantan suami yang merujuk pada Finn. Aku tidak tau alasan apa yang membuatnya yakin untuk menceraikan Finn setelah dulu semua orang mendorongnya untuk menceraikan Pria itu dan Ia belum mau.

Ada perasaan kecewa dan marah tentu saja saat mendengar penolakan darinya kemarin, mengetahui Ia lebih memilih Pria lain ketimbang diriku, memilih Pria yang sangat senang membuatnya sedih dan tidak percaya diri. "H-harry," racaunya, Aku menunduk dan melihat dirinya yang sudah sangat sayu, dia terlihat sangat mengantuk. "A-aku pusing, ku rasa Aku akan muntah," ujarnya, Aku membantunya duduk dan mengambilkan air hangat, namun sebelum sempat Ia meminum air yang telah Aku ambilkan, Fiona terlebih dahulu menutup mulutnya dan bangkit berdiri dengan lunglai.

Dia berlari kecil menuju Kamar mandi, Aku yakin Ia merasa akan tumbang sebentar lagi. Aku berdiri dibelakangnya dan mengeluarkan isi perutnya didepan Toilet, merapikan rambutnya agar tidak terkena muntahan darinya dan sedikit memijat tengkuknya. Berapa botol alkohol yang Ia minum sehingga Ia muntah seperti ini? Aku yakin Ia memesan asal alkohol dan tidak memperdulikan kadar alkoholnya.

Wajahnya memerah dan mengeluarkan air mata, Ia tampak sangat lelah dan mengantuk. Aku mengambilkan Tisu dan mengelap sekitaran bibirnya, astaga Wanita ini benar-benar pandai membuatku merasa khawatir dan panik. Aku memencet tombol flush menyebabkan cairan yang keluar dari mulut Fiona tadi tertelan kedalam Toilet. "Kau tak apa?" tanyaku, membantunya berdiri dan memerhatikan matanya yang hendak terpejam.

Dia mengangguk kecil lalu kembali meracau, efek alkohol benar-benar parah di tubuhnya. Ia bukan Wanita yang suka meminum cairan itu dan sekalinya meminum itu, efeknya benar-benar akan membuatnya tidak sadar sama sekali, Aku tidak yakin besok Ia akan mengingat kejadian malam ini. "Ku rasa Aku hamil," gumamnya lalu terkekeh, Aku membantunya meminum air hangat dan untungnya Ia menurut padaku. Ia melingkarkan tangannya pada leherku dan menenggelamkan wajahnya, terdengar racauan tidak jelas dari bibirnya dan gumaman-gumaman kecil. "Tapi jika Aku hamil, anak siapa? Terakhir Aku melakukannya dengan Harry," gumamnya dengan nada bingung, lalu terkekeh lagi. Aku terkadang masih bingung kenapa kemarin Ia memilih suaminya, sudah diselingkuhi juga, sering dibuat sedih oleh Pria tersebut dan kepuasan biologis pun tidak Ia dapatkan dari mantan suaminya dulu.

"Kau lelah, tidurlah," ujarku, mengelus punggungnya dan menepuknya kecil agar Ia mengantuk.

"A-aku ingin Nourette," lirih Fiona dan Aku menghela napasku, Aku tidak ingin melihatnya menangis lagi malam ini.

"Nourette sudah bahagia bersama Tuhan, Dia juga sering mengunjungi Kita. Percaya lah, segala ucapan cinta kita untuknya selalu Ia dengar," ujarku, Aku tau sangat konyol untuk berbicara dengan Wanita yang mabuk seperti Fiona ini, namun Fiona tiba-tiba terdiam dan kurasa Ia masih bisa mendengar dan memahami ucapanku.

Encounter [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang