[74] Bali

2.1K 174 114
                                    

Vote sblm membaca, komen pas lg baca yaaa 😚😙😗😘 Warning 18+

Author's POV

Fiona merasakan Harry mengelus punggungnya, setelah hampir sepuluh bulan tidak melakukan seks dengan Pria yang sekarang sudah menjadi suaminya itu. Akhirnya pagi ini mereka melakukannya, sehingga berhasil membuat Fiona sedikit pegal dan kelelahan, Harry membiarkan Fiona beristirahat sebelum mereka berangkat menuju Bandara Heathrow untuk menuju ke Bali dan bulan madu selama Dua Minggu di Pulau Dewata tersebut. "Tidur lah sebentar, Aku akan memesan sarapan lalu Kau harus makan. Setelah itu Kita akan ke Rumah Orang Tua mu untuk melihat Nova dan ke Bandara setelahnya," ujar Harry, mengecup dahi Fiona dan Fiona mengangguk.

"Tapi, bagaimana jika Aku tidak bisa hamil?" pertanyaan Fiona yang tidak ada sangkut-pautnya dengan ucapan Harry tadi membuat Pria tersebut menoleh dengan cepat padanya.

"Kenapa Kau bertanya seperti itu?" tanya Harry, menyembunyikan anak rambut Fiona kebelakang telinganya. "Kau tentu bisa, tidak ada masalah apapun didalam tubuhmu, buktinya Kau dulu berhasil melahirkan Nourette," ujar Harry dan Fiona terdiam.

"Kepergian Nourette bahkan saat sebelum Ia lahir membuatku ragu akan diriku, mungkin penyebab nya adalah diriku sendiri. Lalu saat Aku bersama Finn dulu, Aku bahkan tidak memiliki gejala-gejala mengandung sedikitpun, Aku jadi ragu dan takut," bisik Fiona, Dia meremas kedua tangannya sendiri dengan cemas. Matanya menunjukan ekspresi khawatir yang sangat bisa Harry tangkap, Harry segera merengkuh tubuh Fiona.

"Bagaimana bisa Kau mengandung disaat Finn selalu menyuruhmu meminum Pil KB setiap harinya? Kau lupa? Dulu Aku pernah marah besar padamu karena Kau mengonsumsi itu dan mengganggu siklus menstruasi mu," ujar Harry dan Fiona mengangguk kecil.

"Kau benar. Aku mungkin hanya takut saja, hanya perasaan," ujar Fiona sambil tersenyum kecil.

"Sekarang, Kita berdo'a untuk kesehatan Kita berdua dan agar Tuhan segera memberikan Kita makhluk kecil tersebut," ujar Harry sambil tersenyum menyemangati Fiona. Dia menggenggam kedua tangan Fiona dan membuat tangan Fiona menjadi terkepal didepan dadanya, Fiona mendecak dan menghentak tangan Harry dengan ekspresi sebal.

"Aku bukan Nova yang harus di bimbing untuk membuat tanganku seperti berdo'a! Aku sudah tau!" ujar Fiona dan menonjok dada Harry, mengepalkan tangannya sendiri lalu merapalkan doa yang Ia harapkan do'a tersebut akan segera di kabulkan oleh Tuhan.

Harry terkekeh setelah Ia berdo'a, mengecup dahi Fiona dan memeluknya. "Jika sudah jadi, beri tahu Aku, ya," bisik Harry dan pipi Fiona memerah mendengarnya, Dia mengangguk kecil sambil mengecup rahang Harry.

"Tentu."

---------------

Fiona's POV

Aku sangat gembira dan sangat excited untuk berangkat menuju Bali, salah satu Pulau di Indonesia. Aku pernah melihat gambar Bali di Internet saat Aku dan Harry mencari tempat untuk Bulan Madu dan hatiku langsung jatuh pada pemandangan Bali. Pegunungan hijau, terasering sawah yang unik dan indah, pandai, laut, kehidupan di bawah laut yang benar-benar membuatku membayangkan Surga Dunia yang tidak bisa ku dapatkan di London.

Disamping kegembiraanku menuju Bali, Aku juga harus menahan sedihku untuk meninggalkan Nova selama dua minggu lebih untuk liburan bersama Harry. Aku ingin waktu Dua minggu ini Kami manfaatkan sebaik-baiknya, bersantai, relaksasi, yoga, meditasi dan menikmati keindahan alam ciptaan Tuhan.

Aku melangkah memasuki Rumah Orang Tua ku yang sudah sehari ku tinggalkan, Harry sedang berbicara dengan Ayah dan Supir Kami mengenai Bulan Madu kami ini, sedangkan Aku langsung memeluk Nova seerat mungkin hingga Si Centil berambut cokelat ini mendorong bahuku karena Ia merasa sesak. "Mommy!" pekiknya dan Aku terkekeh.

Encounter [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang