[72] Life Partner

1.6K 207 206
                                    

Vote sblm membaca, komen pas lg baca yaaa 😚😙😗😘

Fiona's POV

"Fiona Nourette Carrington, Would you marry me and be My Wife?" Aku menutup mulutku tidak menyangka, setelah seminggu tidak memberiku kabar, sekarang Ia didepanku dalam keadaan berlutut dengan Bunga berwarna merah yang sangat indah dan memintaku menjadi Istrinya? Apa yang ada didalam otak Pria ini?

Air mataku hampir jatuh sebelum Aku menganggukkan kepalaku, sesungguhnya Aku benar-benar tidak percaya dan tidak menyangka Ia akan melamarku secepat ini. Tidak sampai sebulan Ia berpisah dengan Alice dan Aku senang Ia memantapkan hatinya untukku, "Ya!" ujarku dengan yakin dan senyumannya mengembang.

Aku menarik tangannya agar Ia berdiri, lalu menerima buket bunganya yang berwarna merah. Semua orang bersorak, Harry segera menarik diriku kedalam pelukannya dan memelukku erat. Aku terisak, "Thank you, Fiona," bisik Harry dan mengecup dahiku.

Kami melepaskan pelukan Kami, Aku masih terisak kecil dan semua orang tertawa melihat reaksi ku. Harry segera menghapus air mata yang jatuh pada pipiku sambil tersenyum, Dia kembali berlutut disaat Wanita Pirang yang tadi berbicara padanya datang kearah Kami. Oh, sekarang Ia akan melamar Wanita Pirang ini juga?

Wanita ini memberikan sekotak beludru merah pada Harry, setelah itu tanpa kuduga Harry membukanya dihadapanku dan Aku dibuat terkejut lagi. Aku hampir melupakan cincin di sebuah lamaran. "When you were twelve, You said to me that You wanted this Ring for engagement. I hope you still like this Ring," Aku menggigit bibir bawah ku dengan kencang, menahan isakkan haruku. Aku memberikan tangan kiriku pada Harry dan Ia langsung memegangnya, memasangkan sebuah cincin super cantik di Jari manisku. Cincin yang Aku inginkan sejak Aku berusia dua belas tahun yang hanya Aku ceritakan pada Harry saat itu, Aku tidak menyangka Ia mengingat bentuk cincin yang Aku inginkan.

Ini terlalu indah,  Harry berdiri dan menarik ku kedalam pelukannya. Semua orang bertepuk tangan dan Aku mendongak pada Harry, menatap matanya yang menyiratkan kebahagiaan. Mata hijaunya bersinar, Kami memejamkan mata dan menyatukan bibir Kami hingga semua orang lebih bersorak lagi. Kami berdua tersenyum didalam ciuman Kami, lalu Kami melepaskan ciuman ini dengan pipi yang memerah. Pertama kalinya bagi Kami untuk berciuman didepan umum, Harry terkekeh kecil dan mengelus pipi memerahku, mengecup dahiku dalam sebelum Kami melepaskan pelukan di pinggang.

"Terima Kasih, ini sungguh indah, Harry," bisikku dan Harry tersenyum, mengecup tanganku yang terdapat cincin tersebut.

"Don't need to Thank me," ujar Harry. "I love you."

"I love you."

Kami menoleh kearah Keluarga dan beberapa kerabat dekat Kami, ternyata ini semua sudah di rencanakan! Aku mendengus kesal kearah Keluargaku dan Keluarga Harry yang sudah terlebih dahulu tahu mengenai ini. "Sekarang Aku tau kenapa Kau sangat memaksaku untuk datang, Mom," ujarku dan semua orang tertawa.

"Tentu. Jika Kau tidak datang, siapa yang akan Harry lamar? Acara ini akan sia-sia jika Kami tidak menyeretmu kesini," ujar Ibu dan Aku menghela napas pasrah, untung saja Aku ikut, jika tidak pasti Aku tidak akan menjadi Calon Istri Pria didepanku ini.

Harry menggenggam tanganku, semua orang sudah kembali pada kegiatan masing-masing dan Aku bersama Harry sekarang. "Ayo, makan. Aku lapar," ujar Harry dan Aku menaikkan sebelah alisku.

"Bagaimana bisa Kau belum makan? Aku sudah sangat kenyang tadi," ujarku, mengingat makanan yang disediakan disini sangat enak dan nikmat. Aku jadi penasaran Harry memesan makanan pada siapa, Apakah Ia yang masak sendiri untuk Acaranya sendiri? Apakah dari Restoran nya?

Encounter [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang