[37] Call Harry

1.4K 194 195
                                    

Vote sblm membaca, komen pas lg baca yaaa 😗😙😚😘

Fiona's POV

Setelah seminggu lebih meninggalkan Rumah orang tua kami, akhirnya Aku dan Nova menyempatkan diri untuk mengunjungi Rumah Orang tua kami dan kembali menemui Ivy yang tinggal berdua dengan Bibi May. Ayah dan Ibuku ternyata belum pulang dari Sussex karena Ayahku masih memiliki suatu urusan disana, kalau tidak salah Ayah Harry juga berada disana, urusan pekerjaan dan kerja sama mereka yang sudah terjalin sejak lama.

"Enak di Rumah Harry?" tanya Ivy dan Aku mengangguk, mengedikkan bahuku, jika Ia bertanya seperti itu, tidak ada jawaban lain selain kata Iya. Rumahnya sangat luas, nyaman, bersih, segala perlengkapan dan makanan ada semua di Rumahnya. Ditambah pemilik Rumah yang tampan dan sangat perhatian serta baik, apa lagi yang ingin ku protes?

"Tentu, Nova sangat senang disana," ujarku, mengambil bantal Sofa dan meletakkannya diatas kedua pahaku.

"Minggu depan saat Finn pulang, Kau bagaimana?" tanya Ivy dan Aku menoleh padanya. Ah ya, Aku hampir melupakan suamiku tersebut.

"Pulang ke Rumah kami," ujarku, menghela napas kala Aku mengingat minggu depan Aku sudah harus pulang ke Rumahku bersama Finn. Ah, hariku akan sangat membosankan. "Nova kembali disini, bersamamu dan Bibi May."

"Mukamu jangan bersedih seperti itu, jika Kau berharap tinggal lama di Rumah Harry, ya menikah dengannya. Tau diri, jalang kecil," Ivy menyentil dahiku membuatku mendecak kecil, menepis tangannya yang ada di dahiku.

"Kemarin Aku telat lima hari, Aku menelfon Finn memberitahu hal itu dan Aku tentu sudah curiga jika Aku hamil, tapi tenyata Finn tidak senang dengan perkiraan ku itu," ujarku sambil terkekeh kecil, berniat menceritakan kejadian kemarin pada Ivy, menatap kosong televisi yang menyala didepan Kami.

"Tidak senang bagaimana? Dia tau Kau selingkuh dengan Harry?" tanya Ivy dan Aku menggeleng untuk menjawabnya. "Lantas kenapa Ia tidak senang?"

Aku mengedikkan bahuku, "Ia belum siap dan belum ingin memiliki anak, banyak hal lain yanga katanya ingin Ia selesaikan lalu fokus untuk menjadi seorang ayah," ujarku, tidurku semalam tidak nyenyak akibat perkataan Finn selalu terngiang-ngiang di otakku, jika begini Aku tidak yakin dengan pernikahan kami. Aku tau tujuan dari sebuah pernikahan bukan hanya sekadar untuk memiliki anak, namun nyatanya sekarang Aku sangat menginginkan kehadiran malaikat kecil tersebut di tengah-tengah pernikahan kami dan tentu Aku mengharapkannya dari suami sahku.

Ivy mengelus punggungku, "Ya sudah, tunggu saja sampai Ia siap, mungkin tak lama lagi. Kau yakinkan Ia untuk menjadi seorang Ayah, kalian harus banyak-banyak mengobrol berdua," ujar Ivy dan Aku menghela napasku malas.

"Kesepakatan kami saat enam bulan menikah dan usia pernikahan kami sudah hampir satu tahun dalam beberapa bulan lagi," ujarku, menggaruk kepalaku pusing.

"Aku tidak tau bagaimana, Fiona. Aku belum memiliki pengalaman apapun dalam dunia pernikahan, Aku saja tidak pernah tinggal serumah dengan Pria lain sepertimu dengan Harry dulu, jadi yang paling tau itu dirimu," ujar Ivy, dia tampak tidak kalah pusing denganku. "Aku hanya bisa memberimu saran terbaik dan bendoakan kalian, Aku juga tidak ingin melihatmu mengalami sebuah penceraian. Tapi jika Kau bahagia bersama Harry, Kau bisa memikirkan bagaimana pernikahan mu dengan Finn kedepannya, Fiona. Mungkin ini alasan Tuhan belum memberikan seorang anak pada kalian, Ia ingin Kau berpikir matang terlebih dahulu, jika kalian sudah terburu-buru memiliki Anak, penceraian kalian akan lebih sulit. Kau tentu tidak mau mengorbankan masa depanmu dan anakmu, kan?" tanya Ivy dan Aku mengangguk. Tapi benar juga perkataan nya, dengan Aku yang terburu-buru memiliki anak dengan Finn, itu akan membuatku dan Harry menjadi jauh, sedangkan Aku jelas mengerti dengan perasaanku yang sudah sangat jatuh pada Pria tersebut.

Encounter [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang