[3] Mess

1.6K 241 343
                                    

Vote sblm membaca, komen pas lg baca 😘😚😗😙

Author's POV

Fiona duduk di pinggiran Kasur Kamarnya bersama Finn, sekarang Mereka sudah di Rumah Mereka pribadi, baru saja mereka pulang dari Rumah Orang Tua Fiona. Semenjak di London, Fiona sering mengunjungi Rumah Orang Tuanya jika Ia sedang tidak ada Shift di Rumah sakit, apalagi jika Finn bekerja dan meninggalkannya sendiri di Rumah. Ia ingin lebih memerhatikan Ibu dan Adiknya, Ibunya sudah gampang lelah sekarang, itu yang membuat Nova lebih sering bersama Pengasuhnya ketimbang Ibunya. Rasa kasihan Fiona semakin menjadi pada Adik kandungnya itu kala tau Nova tidak mendapat ASI ekslusif dari Ibunya, untung sekarang usia Nova sudah memasuki tiga tahun dan Nova memang sudah seharusnya meminum Susu Formula.

Fiona menghela napas, sejujurnya Fiona tidak menganggap Nova sebagai Adiknya, Fiona justru lebih menganggap Nova sebagai Anaknya, mungkin dikarenakan usia mereka yang terlampau jauh dan usia Nova yang hampir sama dengan Nourette.

"Kenapa Kau bersama Harry tadi?" tanya Finn, Fiona tersentak kaget dan mendongak, melihat Finn memasuki Kamar mereka dengan pakaian yang Ia pakai saat pulang kerja tadi.

Fiona menghela napas, "Aku tadi pergi ke Makam Nourette bersama Nova, tiba-tiba Harry juga datang untuk mengunjungi Nourette. Kami bahkan tidak merencakan apapun," jelas Fiona, tentu Ia tau Finn marah dan tidak suka, jelas sekali dari perubahan sifat Finn dari biasanya.

"Apakah harus pulang berdua?"

"Kau tau, ini memasuki musim semi dan angin sedang kencang-kencangnya, awan menghitam dan sangat dingin. Nova rewel tadi, Aku kasihan jika harus menunggu lebih lama untuk mencari Taksi. Kau tau jarang Taksi yang ingin mengambil penumpang dari daerah Pemakaman," jelas Fiona, Ia tidak ingin masalah sekecil ini menjadi benalu di Rumah tangganya dengan Finn, umur pernikahan mereka baru enam bulan dan Ia tidak mau membuat konflik-konflik besar di dalamnya. "Jika Aku sendiri tanpa Nova, mungkin Aku bisa tahan menunggu sedikit lebih lama Taksi online tersebut tanpa menerima tawaran Harry."

Finn menghela napasnya lalu mengangguk dan mengusap wajahnya dengan kedua telapaknya. "Baiklah, Aku mengerti. Maafkan Aku karena sudah ketus padamu," ujar Finn, mengusap rambut Fiona dan memeluk wanita tersebut. Fiona tersenyum kecil, membalas pelukan Finn dan menepuk kecil punggung lelaki tersebut. "Aku harus mandi, Kau ingin ikut?" goda Finn dan Fiona terkekeh kecil lalu menggeleng.

"Aku sudah mandi," Fiona tersenyum, menatap wajah Finn dan Finn mengangguk, dia memasuki Kamar mandi meninggalkan Fiona sendiri yang sedang berbaring di Kasur mereka.

Fiona berbalik menghadap ke Kanan, menatap jendela kamar mereka yang menampilkan langit malam. Ia rindu Nourette, nyatanya pergi ke Skotlandia selama tiga tahun tidak membuatnya benar-benar lepas dari kesedihannya. Fiona mengelus perutnya dengan lembut, sudah bulan keenam menuju bulan ketujuh di pernikahannya dengan Finn dan Mereka belum diberi kepercayaan, Dia dengan Finn memang belum pernah membicarakan tentang rencana memiliki buah hati. Namun Fiona sudah sangat menginginkan nya, menunggu setiap bulan reaksi-reaksi dari tubuhnya apakah menunjukkan tanda-tanda kehamilan atau tidak, namun belum, belum pernah sekalipun.

Yang jelas selama enam bulan ini Ia dan Finn sudah sering melakukannya, tanpa pengaman apapun dan Fiona sedikit sedih mengetahui jika Ia dan Finn belum diberi kepercayaan untuk memiliki seorang malaikat kecil di tengah-tengah mereka. Fiona menghela napasnya, menatap langit malam dengan liar dari jendela kamarnya, berharap, berdoa. Dia jelas bingung, Ia ingat dulu dengan Harry, hanya dua kali percobaan dan Nourette datang di tengah-tengah mereka. Jika dibandingkan dengan intensitas Harry sebelum Ia mengandung Nourette dan Finn sekarang, Finn lebih sering melakukannya ketimbang Harry.

Encounter [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang